Jakarta, ABIM (6/9/2017) – Pelajar harus didorong untuk berwirausaha sejak dini agar mereka mampu mandiri dan dapat membantu meningkatkan ekonomi umat.
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan hal ini saat menerima Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Nasrullah Larada bersama pengurus lainnya di Kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Untuk meningkatkan kapasitas pelajar, lanjut Wapres, diperlukan program-program yang mendorong mereka untuk menjadi kreatif. Program yang dibuat pun, tambahnya, harus bersifat inovatif, baik di bidang akademis maupun yang sifatnya praktik langsung di lapangan.
“Anak-anak agar didorong menjadi kreatif, didorong untuk menjadi ilmiah, (buat) lomba-lomba per daerah, pelopori soal pendidikan dan lain-lain. Terangkan bahwa KB PII bukan hanya bicara politik (saja), tapi (juga) bicara inovasi,” ujarnya.
Wapres kemudian mengingatkan KB PII untuk kembali aktif dalam pembinaan pelajar dan tidak terfokus pada politik agar tidak melupakan kepentingan para pelajar yang menjadi target utama organisasi ini.
Ia juga berharap agar pengurus dan anggota PII sebaiknya masih berstatus pelajar, bukan seperti saat ini yang didominasi oleh mahasiswa.
“Padahal idealnya harus diisi oleh pelajar. Kalaupun ada mahasiswa, harus diperhatikan perbedaan usia yang tidak terpaut jauh dari pelajar,” ujar Wapres.
Dalam kesempatan itu, Nasrullah menyampaikan bahwa kepengurusan KB PII saat ini sudah ada di 30 provinsi. Pasca Muktamar PII tahun lalu, tambahnya, PII sudah kembali memusatkan kegiatannya dengan fokus pembinaan pelajar.
“Selain itu, PII juga aktif dalam program pembangunan desa yaitu dengan membentuk pilot project Desapreneur Madani di Kabupaten Garut yang MoU-nya sudah disepakati dengan Bupati Garut pada Juni 2016,” kata Nasrullah.
Dalam kesempatan tersebut, Nasrullah juga melaporkan rencana Rapat Kerja Nasional KB PII yang akan dilaksanakan akhir November 2017 yang akan datang. (ABIM/MIN/FM, KIP Setwapres)