/Presiden Jokowi Ingatkan Kembali Agar Tak Terjebak Pada Kegiatan Rutinitas

Presiden Jokowi Ingatkan Kembali Agar Tak Terjebak Pada Kegiatan Rutinitas

Medan, Sumatera Utara, ABIM (17/11/2017) – Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meninggalkan pola-pola lama dalam bekerja maupun kehidupan sehari-hari. Hal tersebut penting dilakukan mengingat tantangan dan perubahan dunia yang bergerak dengan begitu sangat cepat di masa yang akan datang.

Ajakan tersebut disampaikan Kepala Negara saat menghadiri acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang digelar pada Jumat, 17 November 2017, di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.

“Kita jangan juga terjebak pada rutinitas, sikap-sikap yang monoton setiap hari kita lakukan dalam keseharian. Karena perubahan itu memang ada di depan mata kita,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden menambahkan bahwa dirinya saat ini menjalin hubungan kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara Timur Tengah. Karena selama ini Presiden melihat mitra Indonesia hanya fokus pada sejumlah negara barat sehingga diperlukan terobosan baru.

“Oleh sebab itu, setelah pelantikan di akhir 2014 yang lalu saya pergi ke negara-negara Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Qatar. Untuk apa? Keseimbangan dalam posisi ketidakpastian seperti ini sangat diperlukan sekali,” ungkapnya.

Hasilnya hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah pun berjalan dengan baik, bukan hanya hubungan secara kenegaraan namun juga hubungan secara pribadi.

“Waktu saya pergi ke Arab Saudi saya kaget saat itu Raja Salman menjemput saya di depan pintu pesawat. Hal yang tidak lazim sebetulnya tapi juga resiprokal. Begitu beliau saya undang, datang ke Jakarta sama saya jemput beliau di depan pesawat juga,” kata Presiden.

Hal serupa juga dilakukan Presiden saat menjalin kerja sama di bidang ekonomi dan investasi dengan negara-negara Timur Tengah lainnya.

“Saat saya berkunjung ke Uni Emirat Arab, saya juga kaget dijemput di depan pintu pesawat oleh Syeikh Muhammad langsung. Disetiri sendiri, saya digeret masuk ke mobil. Langsung dibawa pergi begitu saja. Paspampres di belakang pontang panting mengikuti kita karena itu di luar skenario yang tidak biasa dikerjakan oleh kepala pemerintahan negara lain,” tuturnya.

Melihat hal tersebut, Presiden pun yakin pendekatan seperti itu penting untuk dilakukan dengan negara lain sehingga mendatangkan investasi yang cukup besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

“Oleh sebab itu, setelah pelantikan di akhir 2014 yang lalu saya pergi ke negara-negara Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Qatar. Untuk apa? Keseimbangan dalam posisi ketidakpastian seperti ini sangat diperlukan sekali,” ungkapnya.

Hasilnya hubungan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah pun berjalan dengan baik, bukan hanya hubungan secara kenegaraan namun juga hubungan secara pribadi.

“Waktu saya pergi ke Arab Saudi saya kaget saat itu Raja Salman menjemput saya di depan pintu pesawat. Hal yang tidak lazim sebetulnya tapi juga resiprokal. Begitu beliau saya undang, datang ke Jakarta sama saya jemput beliau di depan pesawat juga,” kata Presiden.

Hal serupa juga dilakukan Presiden saat menjalin kerja sama di bidang ekonomi dan investasi dengan negara-negara Timur Tengah lainnya.

“Saat saya berkunjung ke Uni Emirat Arab, saya juga kaget dijemput di depan pintu pesawat oleh Syeikh Muhammad langsung. Disetiri sendiri, saya digeret masuk ke mobil. Langsung dibawa pergi begitu saja. Paspampres di belakang pontang panting mengikuti kita karena itu di luar skenario yang tidak biasa dikerjakan oleh kepala pemerintahan negara lain,” tuturnya.

Melihat hal tersebut, Presiden pun yakin pendekatan seperti itu penting untuk dilakukan dengan negara lain sehingga mendatangkan investasi yang cukup besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

Video Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional Ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam, Medan,17 November 2017