/Wapres Jusuf Kalla: Hubungan People-to-People RI-RRT Tingkatkan Nilai Investasi dan Perdagangan

Wapres Jusuf Kalla: Hubungan People-to-People RI-RRT Tingkatkan Nilai Investasi dan Perdagangan

Jakarta, ABIM (27/11/2017) – Hubungan people-to-people antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berperan penting bagi peningkatan investasi dan perdagangan kedua negara.

Hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri RRT Liu Yadong di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (27/11/2017).

Saat ini, nilai perdagangan Indonesia-RRT mencapai lebih dari 40 juta dolar AS  per tahun. Wapres pun berharap nilai ini dapat terus meningkat di masa datang.

Wapres kemudian menyoroti masalah pariwisata. Wisatawan asal RRT merupakan wisatawan asing terbesar ke Indonesia dengan jumlah kunjungan mencapai 1,5 juta wisatawan per tahun atau 10 persen dari total wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Seiring dengan infrastruktur yang semakin baik, kata Wapres, jumlah kunjungan wisatawan RRT diharapkan akan meningkat juga.

”Pembangunan infrastruktur seperti kereta api cepat dan investasi infrastruktur lain akan mendorong wisatawan (RRT) ke Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Liu Yadong mengatakan, sebagai negara besar Indonesia diharapkan dapat berperan lebih aktif baik pada hubungan Tiongkok-ASEAN maupun kerja sama dengan Asia Timur.

Tiongkok, lanjutnya, juga siap meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang dengan Indonesia. Dalam bidang pendidikan misalnya, Liu menyampaikan komitmen pemerintah RRT sejak tahun 2015 untuk menambah 100 beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di RRT. Saat ini terdapat kurang lebih 14 ribu mahasiswa Indonesia yang belajar di RRT. Sebaliknya, RRT juga akan mendorong lebih banyak lagi mahasiswanya untuk belajar di Indonesia.

Di bidang investasi, Wakil PM Liu Yadong berharap agar pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikerjakan bersama dengan perusahaan RRT dapat cepat selesai. Ia pun berharap RRT dapat ikut serta dalam proyek yang ditawarkan Presiden Jokowi untuk membangun koridor ekonomi di Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Sumatera Utara.

Menanggapi hal itu, Wapres mengatakan, Indonesia dan RRT merupakan mitra yang saling membutuhkan. Menurutnya, jumlah penduduk Indonesia yang besar berpeluang menjadi produsen maupun konsumen yang kuat.

Wapres juga mengapresiasi beasiswa yang diberikan oleh pemerintah RRT kepada mahasiswa Indonesia. Ia berharap agar para mahasiswa tersebut dapat membawa pemikiran yang maju dari RRT saat kembali ke tanah air.

“Diharapkan mereka kembali dengan pemikiran yang maju sejalan dengan kemajuan ekonomi Tiongkok,” ujar Wapres.

Pada pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, dan Anggota Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi itu secara khusus Wapres meminta agar investasi RRT dalam pembangunan pusat-pusat pertumbuhan di sejumlah lokasi di Indonesia disertai dengan peningkatan kapasitas tenaga kerja Indonesia.

“Sebelum proyek berjalan, para pekerja Indonesia dilatih terlebih dahulu di Tiongkok agar tidak ada kritikan bahwa investasi Tiongkok membawa banyak tenaga kerja dari Tiongkok,” kata Wapres. (ABIM/AKS/FM, KIP Setwapres)