/Wapres Jusuf Kalla:Bukan Hanya Inward-looking, Diplomasi Indonesia pun Harus Outward-Looking

Wapres Jusuf Kalla:Bukan Hanya Inward-looking, Diplomasi Indonesia pun Harus Outward-Looking

Jakarta, ABIM (18/12/2017) – Dengan perubahan dunia yang sangat dinamis sekarang ini, Indonesia perlu meningkatkan perannya dalam dunia internasional. Kebijakan diplomasi Indonesia tidak boleh hanya berorientasi inward-looking saja, tetapi juga harus outward-looking guna menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia sesuai dengan mandat UUD 1945.

Hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada saat memberikan pengarahan kepada Calon Kepala Perwakilan dan Wakil Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Senin, 18/12.

“Kita mempunyai tanggung jawab yang besar. Sepanjang sekian puluh tahun terakhir ini banyak orang menyayangkan Indonesia kurang mempunyai peran di dunia internasional,” ujarnya.

Menurut Wapres, Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung adalah pencapaian tertinggi dalam kebijakan luar negeri Indonesia karena Presiden Soekarno dengan inisiatif dan pandangannya yang jauh ke depan berhasil mempersatukan negara-negara Asia-Afrika.

“Sampai sekarang negara-negara Asia Afrika yang merdeka setelah tahun 55 sesungguhnya berterima kasih kepada Indonesia,” ucapnya.

Lebih lanjut Wapres menerangkan bahwa posisi ekonomi Indonesia bukan lagi negara miskin, tetapi negara menengah. Oleh karena itu, dalam berdiplomasi, mindset untuk selalu meminta (tangan di bawah) harus diubah menjadi bagaimana memberi (tangan di atas).

“Mulai tahun depan ini Indonesia sudah bentuk semacam Indonesia Aid supaya kalau ada masalah kesulitan di negara-negara  miskin kita bisa bantu, jangan semuanya kita harap Amerika, Jepang, dan China,” terangnya.

Wapres mengingatkan bahwa diplomasi memang bertujuan menjalin persahabatan untuk kesejahteraan bangsa. Namun demikian, diplomasi juga harus menjaga martabat bangsa.

“(Diplomasi) tidak bisa hanya sekedar menjaga persahabatan tetapi juga martabat agar kita dikenal sebagai negara yang mempunyai wibawa,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melaporkan bahwa sebanyak 41 calon Kepala/Wakil Kepala Perwakilan RI yang terdiri dari 18 calon duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, 13 calon Konsul Jenderal, 3 calon Konsul, dan 7 calon Wakil Kepala Perwakilan telah terpilih dan akan segera berangkat menuju post penugasan masing-masing.

“Para calon Kepala/Wakil Kepala Perwakilan RI akan ditempatkan ke wilayah Asia, Eropa, Amerika, Australia, Afrika serta perwakilan tetap RI untuk ASEAN di Jakarta,” katanya.

Hadir pula pada acara tersebut Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi, dan para pejabat Kementerian Luar Negeri (ABIM/AM, KIP-Setwapres).