Jakarta, ABIM (19/1/2018) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa kondisi moneter dan fiskal Indonesia saat ini baik. Defisit APBN dapat ditekan pada angka 2,42 persen. Indek Harga Saham Gabungan tumbuh positif, surplus neraca perdagangan terus membaik, dan cadangan devisa meningkat dalam posisi 130 miliar dolar.
“Kita semua harus kompak, agar ekonomi lari kencang,” pinta Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi yang diunggahnya Jumat (19/1) malam.
Pesan yang disampaikan melalui akun twitter itu merupakan penegasan dari beberapa kali pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan.
Terakhir dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2018 di Grand Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta Selatan, Kamis (18/1) malam, Presiden Jokowi juga menyampaikan hal senada.
Presiden mengritik kalangan industri keuangan yang juga ikut-ikutan wait and see. “Sering pengusaha itu kalau saya tanya, kok enggak berani ekspansi, enggak berani investasi jawabnya mesti Pak ini kan masih tahun politik kan ada Pilkada,” ungkap Presiden.
Padahal, Presiden Jokowi mengingatkan, setiap tahun di Indonesia ini ada Pilkada. Tahun 2015 ada pilkada, 2016 ada pilkada, 2017 ada pilkada. Tahun ini ada pilkada di 171 provinsi, kabupaten dan kota, tahun depan ada pilpres.
“Apa mau nunggu terus? Ya biarin yang Pilkada ya Pilkada, yang politik ya politik, yang ekonomi ya tetap harus jalan,” kata Presiden seraya menambahkan hal itu terus ia sampaikan kepada pengusaha-pengusaha.
Presiden meminta agar ekonomi main di ekonomi, politik silakan main di politik.
“Marilah kita bekerja bersama-sama, bekerja keras untuk membangun negara ini agar ketertinggalan kita dengan negara-negara lain bisa kita kejar,” tutur Presiden.(ABIM)