Atlet peraih emas dan pemegang rekor dunia angkat besi kelas 61 kg pada kejuaraan di Turkmenistan, awal November ini, Eko Yuli Irawan berharap bisa mencapai prestasi yang maksimal dengan meraih medali emas pada Olimpiade di Tokyo, Jepang, tahun 2020 mendatang.
“Olimpiade yang pasti kita penginnya medali emas, mudah-mudahan support-nya bisa maksimal, dan hasilnya juga bisa maksimal nanti,” kata Eko Yuli kepada wartawan sebelum diterima oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/11) pagi.
Eko bersyukur bisa mencatat sejarah meraih medali emas pada kejuaraan dunia, sekaligus bisa memecahkan rekor dunia. Terlebih pada kejuaraan yang bersifat single event itu, dirinya juga meraih sekaligus 3 (tiga) medali emas dari snatch, clean and jerk, dan total.
“Yang pasti senang, bangga bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ujar Eko sembari menunjukkan ketiga medali yang dikalunginya.
Mengenai saingan terberat dalam Olimpiade di Tokyo nanti, Eko Yuli menyebut Kolombia, China, dan Korea Utara. Namun menurut Eko, yang pasti mereka saat ini belum siap. Namun ke depan, Eko meyakini mereka akan lebih mempersiapkan diri dan berkembang.
Eko Yuli mengaku bersyukur atas support yang terus diberikan pemerintah dan PB PABBSI yang diberikan sejak dirinya mengikuti Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, tahun 2016 lalu.
“Alhamdulillah terbukti di kejuaraan dunia ini walaupun setelah Asian Games kemarin sudah maksimal, ini bisa melebihi lagi angkatannya dari pada Asian Games kemarin. Berarti kan persiapannya lebih panjang 2 bulan setelah Asian Games berarti, dan alhamdulillah hasilnya pun lebih tinggi gitu. Jadi bisa membuktikan kalau persiapannya panjang hasilnya bisa lebih baik,” pungkas Eko Yuli. (DNA/RAH/ES)