/Wapres Jusuf Kalla: Tercapainya Sukses Asian Games XVIII Tahun 2018

Wapres Jusuf Kalla: Tercapainya Sukses Asian Games XVIII Tahun 2018

Jakarta, ABIM (14/12/2018) – Semangat Energy of Asia pada Asian Games XVIII Tahun 2018, masih menyisakan kesan mendalam khususnya bagi bangsa Indonesia bahkan dunia. Dengan berakhirnya event olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade ini, maka berakhirlah masa tugas dari Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018 atau yang disebut Panitia Nasional Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC) yang diketuai oleh Erick Thohir dan Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Pembina.

“Ini rapat terakhir,” kata Wapres pada rapat evaluasi Panitia Nasional INASGOC di Istana Wapres, Merdeka Selatan Jakarta (14/12).

Rapat ini merupakan evaluasi dari pelaksanaan tugas INASGOC pada penyelenggaraan Asian Games XVIII.

“Yang sulit dalam evaluasi ini, kita sulit mencari kelemahan semua melebihi harapan”, tutur Wapres yang disambut dengan senyum penuh kebanggaan peserta rapat.

Agenda rapat kali ini merupakan laporan evaluasi dari Panitia Nasional INASGOC baik pelaksana, bidang sarana dan prasarana, dan bidang prestasi kepada Wakil Presiden terkait dengan penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018.

Pelaksana INASGOC yang diwakili Sjafrie Sjamsoeddin melaporkan bahwa INASGOC telah menyelesaikan tahapan perencanaan dan games operation dengan baik. Saat ini sedang dilaksanakan tahap pengakhiran yang dilaksanakan antara tanggal 8 s.d 31 Desember 2018.

Lebih jauh, Sjafrie menjelaskan bahwa laporan akan dipersiapkan baik untuk internal maupun eksternal yaitu untuk Olympic Council of Asia (OCA).

Menyambung pernyataan Syafri, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga turut menyampaikan apresiasi atas kesuksesan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018.

“Penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 berlangsung aman, nyaman, dan memberi kesan yang luar biasa. Apresiasi yang tinggi juga disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang ketika berkunjung ke kantor Kemenpora,” kata Nahrawi.

Selain itu, pembinaan atlet junior juga menjadi perhatian Wapres untuk menghadapi even olahraga internasional berikutnya.

“Melapis atlet senior dengan junior, sehingga atlet junior dapat muncul dan kaderisasi atlet berjalan,” tutur Wapres.

Senada dengan Wapres, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafrudin yang juga Cdm menuturkan bahwa dengan menurunkan atlet yunior merupakan regenerasi dan bagian dari strategi pada percaturan olahraga.

Lebih lanjut, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo telah memberikan dukungan keamanan IT dan menurunkan relawan cyber security pada saat games operation.

Di sisi lain, Bidang Sarana dan Prasarana Pelaksana INASGOC yang diwakili oleh Ketua Satgas Infrastruktur Asian Games 2018 Kementerian PUPR Imam Santoso Ernawi mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan proses serah terima venue mengenai pengelolaannya dari Kementerian PUPR kepada Kementerian Sekretariat Negara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Imam Santoso menjelaskan bahwa terdapat 93 titik yang telah dibangun dan direnovasi baik oleh Kementerian PUPR, Pemprov DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat yang terdiri dari 79 venue (54 venue pertandingan dan 25 venue latihan) dan 14 non venue.

Terkait dengan sarana dan prasarana pasca Asian Games XVIII Tahun 2018, Wapres menyampaikan bahwa semua venue terbangun dapat menghasilkan dan membiayai diri sendiri.

“Apa yang terbangun semua merupakan inventaris, ini bukan cost tapi investasi,” jelasnya.

Menyambung pernyataan Wapres, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa terdapat 2 venue unggulan yang dimiliki Pemprov DKI yaitu Velodrome Rawangun dan Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JEIPP).

Pembiayaan maintenance Velodrome terbilang mahal yaitu sekitar Rp1,2 milyar perbulan hanya untuk pendingin ruangan, tetapi saat ini biaya tersebut dapat tercover dengan disewanya venue oleh atlet- atlet timnas negara lain yang telah melakukan teken kontrak untuk penggunaannya.

“Velodrome menjadi tempat latihan atlet internasional”, pungkas Anies.
Anies juga menjelaskan bahwa saat ini Velodrome merupakan salah satu tempat terbaik di dunia dan termasuk 4 Equestrian terbaik Asia.
“Sedangkan JIEPP akan dijadikan pusat pembibitan kuda (breeding horse) kelas dunia karena kondisi

cuaca dan fasilitas yang sesuai,” terang Anies.

Rencananya venue akan dikelola oleh perusahaan yang telah berserti kasi internasional.

Sejalan dengan Anies, Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPK GBK, Gatot Tetuko menjelaskan setelah event Asian Games XVIII, mitos bahwa setelah event akan sepi pengunjung (post event syndrome) tidak terjadi, justru sebaliknya sebagian besar venue Komplek GBK makin ramai pengunjung dan event.

“Setiap Minggu Stadion Tennis dipakai untuk acara,” kata Gatot.

Tampak hadir dalam rapat Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ardan Adiperdana, Perwakilan Pejabat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Turut mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Deputi Bidang Administrasi Guntur Iman Nefianto, Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, Muhammad Iksan, dan Wijayanto Samirin. (ABIM/KH/KIP Setwapres)