/Erick Thohir: 7 Lembaga Survei Jelas-Jelas Nyatakan Jokowi Unggul 20%

Erick Thohir: 7 Lembaga Survei Jelas-Jelas Nyatakan Jokowi Unggul 20%

Jakarta, ABIM (10/2/2019) – Klaim sepihak, terutama tanpa melibatkan lembaga independen, sebaiknya dihentikan kubu Paslon 02. Keberadaan hasil jejak pendapat dari tujuh lembaga survei yang jelas-jelas menyatakan elektabilitas capres-cawapres, Joko Widodo-Ma’ruf Amin lebih unggul ketimbang Prabowo-Sandiaga, tak perlu diputar balikkan karena hal itu tak ubahnya mengumbar kebohongan tanpa dasar.

Hal itu dinyatakan Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres, Jokowi-Ma’ruf Amin menanggapi klaim sepihak yang diungkapkan Ketua BPN, Djoko Santoso yang menyatakan bahwa hasil survei kubu Paslon 02 sudah mampu melewati Paslon 01.

“Jika bicara hasil survei elektabilitas, lebih baik diserahkan kepada lembaga survei independen yang memang spesialis melakukan hal tersebut. Berdasarkan info terkini, dan semua bisa cek, dari tujuh lembaga survei independen yang ada di Indonesia, hasilnya jelas-jelas menyatakan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin masih unggul rata-rata 20% dari kompetitornya, Paslon 02,” ujar Erick, Minggu (10/2/2019).

Pernyataan Erick tersebut didasari hasil survei elektabilitas untuk Pilpres 2019 yang dilakukan tujuh lembaga, yakni LSI Denny JA, Populi Center, Charta Politika, Indikator Politi, Y-Publika, SMRC dan Median.

Menurut LSI Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin berada di angka 54,8 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga hanya mendapat 31,0 persen suara. Masih ada 14,2 persen suara yang belum memutuskan atau tidak memberikan jawaban. Data tersebut diperoleh dari 1.200 responden di 34 provinsi pada akhir Januari.

Hasil serupa juga terdapat melalui survei Populi Center yang dilakukan pada 20-27 Januari 2019. Dengan menggunakan metode wawancara tatap muka di 34 provinsi, Populi Center mencatat Jokowi-Ma’ruf unggul 54,1 persen dibandingkan Prabowo-Sandiaga, di mana pasangan 02 hanya memperoleh angka 31,0 persen.

Sementara itu, Charta Politika dalam survei yang dilakukan pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan perolehan 53,2 persen suara, dan Prabowo-Sandiaga mendapat 34,1 persen suara. Sebanyak 12,7 persen responden lainnya memilih belum atau tidak memberikan jawaban. Survei yang dilakukan Charta Politika menggunakan 2.000 responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia, dengan cara wawancara tatap muka langsung dan kuesioner terstruktur. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Indikator Politik di survei pada 16-26 Desember 2018 menyatakan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 54,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen. Dari empat lembaga survei tersebut, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf terlihat masih terpaut cukup jauh lantaran berada di atas 50 persen, sementara Prabowo-Sandiaga hanya berada di bawah 35 persen.

Sedangkan tiga lembaga survei lainnya juga menyatakan hasil sama, yakni elektabilitas Paslon 01 lebih unggul dari paslon 02. Lembaga Y-Publica menyatakan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan, 53,5 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat 31,9 persen suara. Survei Median (Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat 47,9 persen suara dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen suara). Terakhir, Saiful Munjani Research & Consulting (SMRC) Jokowi-Ma’ruf memperoleh, 60,4 persen dan Prabowo-Sandiaga, 29,8 persen.

“Jadi sekali lagi, jika mendengar ada pihak yang mengklaim lebih unggul survei, atau apapun, maka sebaiknya cek ke lembaga independen yang punya metoda dan cara khusus melalukan jejak pendapat elektabilitas sehingga kita tidak mendapat informasi yang salah,” tegas Erick.(ABIM)