Jakarta, ABIM (28/3/2019) – Efisiensi menjadi kunci dalam mengembangkan bank syariah agar dapat bersaing dengan bank konvensional.
Selain itu, bank syariah juga harus kembali ke esensi yang sebenarnya, yaitu bagi hasil.“Bagaimana agar bank syariah itu efisien, mudah dipahami, dan kembali pada prinsip bagi hasil,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ventje Raharjo beserta tim di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa yang dimaksud bagi hasil dalam hal ini ialah bagi hasil ketika sudah ada hasilnya di akhir perjanjian, bukan penetapan di awal perjanjian.
Di sisi lain, tambah Wapres, saat ini bank syariah yang ada hanya syariah dari sisi administratif dan belum sepenuhnya menjalankan prinsip syariah, sehingga menjadi lebih mahal dibandingkan bank konvensional.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Direktur Bidang Hukum dan Standar Pengelolaan Keuangan Syariah Taufikk Hidayat; Direktur Bidang Inovasi Produk, Pendalaman Pasar dan Pengembangan Infrastruktur Sistem Keuangan Syariah Ronald Rulindo; dan Direktur Bidang Promosi dan Hubungan Eksternal Afdhal Aliasar.
Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud (ABIM/MC/AF/KIP-Setwapres).