Jakarta, ABIM (17/4/2020) – Wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang terjadi saat ini telah menginfeksi ribuan masyarakat Indonesia. Wabah Covid-19 ini juga telah memberikan dampak yang sangat besar di berbagai lini kehidupan masyarakat. Tidak hanya pada sektor kesehatan, namun juga pada sektor lainnya seperti sektor ekonomi dan sosial.
“Malam ini kita bersama-sama menyelenggarakan Doa dan Dzikir Nasional untuk mengetuk pintu langit memohon berkah dan rahmat Allah SWT agar musibah Corona yang menimpa kita ini segera berlalu,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam teleconference sambutannya pada “Doa dan Dzikir Nasional untuk Keselamatan Bangsa” di Kediaman Dinas Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Kamis malam (16/04/2020).
Lebih lanjut Wapres menyebutkan bahwa dalam menghadapi wabah ini, selain bertawakal kepada Allah SWT, diperlukan juga usaha atau ikhtiar dalam mengatasinya. Usaha secara lahiriah terus dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Usaha batiniah dapat dilihat salah satunya melalui penyelenggaraan acara Doa dan Dzikir Nasional ini.
“Kita tetap bertawakal kepada Allah, tetapi kita juga harus berusaha, harus berikhtiar, harus melakukan kasab. Lakumakasabtum, bagimu apa yang akan kamu usahakan. Karena itu ulama mengajarkan kita supaya bersikap ikhtiaran dhahiran, itiraran batinan supaya kita ikhtiar secara lahiriah dan kita pasrah secara batiniah kepada Allah SWT,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Wapres juga menekankan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat bersama-sama berjuang bersama pemerintah dalam memerangi wabah Covid-19 ini dengan mengamalkan empat hal yang disebut Iman, Imun, Aman, Amin. Iman dilakukan dengan meyakini bahwa wabah ini akan berlalu dan dapat dilalui dengan baik. Imun dapat dijalankan dengan menjaga kesehatan, mengonsumsi vitamin, dan melakukan olahraga secara teratur. Aman dapat dicapai dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan tidak berkumpul di tempat yang ramai. Serta Amin adalah dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT.
“Jadi, iman, imun, aman, amin, artinya berdoa kepada Allah dengan mengucapkan amin, seperti yang kita lakukan malam ini kita berdoa bersama dan mengamini doa yang akan dibacakan nanti. Karena kita memang selalu membutuhkan berkah dan rahmat Allah. Allah Maha Kuasa, Allah bisa saja innallaha ‘ala kulli syai’in qadir. Allah mudah-mudahan akan menerima doa kita malam ini yang diucapkan, diamini oleh seluruh rakyat Indonesia,” tegas Wapres.
Menutup sambutannya, tidak lupa Wapres juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menanggulangi musibah ini, diantaranya tenaga medis seperti dokter dan perawat, para relawan, para dermawan yang telah memberikan uluran tangan kepada mereka yang membutuhkan, serta para ulama.
“Terima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam menaggulangi musibah ini. Para relawan, tenaga medis, dokter, perawat yang berjuang siang dan malam untuk merawat pasien, semoga diberkati oleh Allah. Kepada para derwamawan yang ikut juga mengambil bagian, kami sampaikan terima kasih,” ungkap Wapres memberikan apresiasi dan penghargaannya.
“Kepada para ulama, saya ingin juga menyampaikan terima kasih karena telah memberikan solusi, kemudahan-kemudahan melaksanakan ibadah dalam situasi yang sulit ini. Saya yakin kemudahan yang diberikan itu bukan dalam rangka, bahasa agamanya tatawwaurukash, mencari kemudahan-kemudahan saja semata-mata, bukan juga al mubalaghah fitaisir, berlebihan di dalam mencari kemudahan. Tapi memang kita sekarang berada dalam saat kritis, dalam keadaan suasana masyaqqah, al masyaqqah tajlibuttaisir, kesulitan itu membawa kemudahan. Dan saya yakin kemudahan yang diberikan ini masih dalam rangka yaitu attaisirul manhajji, kemudahan yang masih di dalam kerangka berpikir yang benar,” pungkas Wapres.
Sebelumnya Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi, mengajak rakyat Indonesia untuk tetap optimis ditengah musibah wabah Covid-19 ini.
“Hari ini negeri kita tengah ditimpah musibah.Nusantara tengah berduka. Kita benar-benar berduka namun tetap optimis bahwa Allah tidak akan memberi cobaan diluar kesanggupan kita untuk memikulnya,” tutur Fachrul Razi.
Ia juga menyampaikan harapannya agar acara dzikir nasional ini dapat memperkuat berbagai usaha yang telah dan akan terus dilakukan oleh pemerintah. Serta walaupun pelaksanaannya dilakukan secara berjauhan, namun tidak mengurangi makna dan kebulatan hati dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT.
“Meski masing-masing kita terpisah tempat, namun seyogyanya hati dan batin kita berada dalam satu majelis yang satu. Majelis yang akan mengantarkan bangsa ini semakin kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan,” harapnya.
“Saya mengajak seluruh anak negeri, siapapun dan apapun latar belakangnya, kita mari bergabung dalam barisan yang satu. Barisan doa dan dzikir. Barisan yang akan berada dalam garda terdepan, berbagi kebaikan untuk saling membantu saudara-saudara kita yang tengah terkena dampak penyebaran Covid-19,” tutup Fachrul Razi.
Acara Doa dan Dzikir Nasional untuk Keselamatan Bangsa ini juga diikuti oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kepala BNPB Doni Monardo, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Didin Hafiduddin, para Pimpinan Ormas Islam serta para Tokoh Masyarakat.
Acara ini dipandu oleh Kementerian Agama melalui teleconference, dan dilaksanakan pada beberapa titik yang berbeda dengan pusat pelaksanaan di DKI Jakarta. Adapun enam provinsi lainnya yang turut menyiarkan secara serentak diantaranya Daerah Istimewa Yogyakarta, Riau, Maluku, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. (ABIM/PW/NN, KIP-Setwapres)