Semarang, Jawa Tengah, ABIM (17/4/2020) – Covid-19 membuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan berbagai upaya menangkalnya, termasuk melalui doa bersama. Acara Istigasah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa pun dihelat di Grhadhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (17/4/2020) malam.
Tak seperti biasanya, istigasah malam itu tidak mengundang massa. Namun, masyarakat diajak ikut berdoa bersama dari rumah masing-masing, secara virtual, baik melalui siaran televisi, radio, maupun streaming. Kendati begitu, tak mengurangi kekhusyukan dalam memanjatkan doa.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng KH Ahmad Darodji mengaku prihatin dengan wabah Covid-19 yang masih belum mereda, terutama di provinsi ini. Gubernur Jawa Tengah hingga masyarakat semua telah berupaya mengatasinya. Banyak pula pasien Covid-19 yang telah sembuh.
“Kami mengetuk pintu langit agar Allah SWT mempercepat, mengakhiri musibah ini. Ya Allah, kasihani kami, Engkau Maha Sayang. Ampuni kami, ya Allah,” kata Darodji saat membuka acara.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan saat ini umat manusia sedang diuji dengan ujian yang tidak ringan.
“Mahluk ini tidak tampak. Kami memohon agar Covid-19 ditarik dari Jateng, dari Indonesia,” pinta Ganjar.
Pemprov Jateng mencatat sampai hari ini ada 297 orang pasien positif Covid-19. Terdiri dari 214 orang pasien positif dirawat, 41 orang pasien positif, 42 orang pasien positif Covid-19 meninggal. Sementara ODP ada 24.199 orang, dan PDP 811 orang.
Menurut gubernur, doa ini adalah bentuk ikhtiar memohon kepada Sang Khalik agar memberikan kemudahan dan kesembuhan. Ganjar juga menyinggung ada sekitar 40 orang tenaga kesehatan RSUP dr Kariadi tertular Covid-19 tanpa diketahui gejalanya.
“Mereka di benteng terakhir. Ada yang meninggalkan kita,” kata dia.
Dia tak lupa menegaskan kembali masyarakat agar terus melakukan cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, dan perilaku hidup bersih sehat. Sebab dampak Covid-19 luar biasa, mulai dari efek ekonomi sampai sosial. Termasuk mereka para pekerja harian yang kena dampak.
“Jangan pulang mudik dulu,” tegasnya.
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen lantas didapuk memimpin pembacaan Surat Yasin, dilanjutkan dengan lafal istigfar, hauqalah, salawat dan doa lainnya. Kekhusyukan terasa ketika lafal demi lafal doa terlantun. Tidak sedikit jemaah yang hadir hanyut hingga menangis saat berdoa. (ABIM)