/Gubernur Sulsel Prof.Nurdin Abdullah Tegaskan Harus Terpenuhi Kebutuhan Listrik Seluruh Masyarakat di Pulau dan Daerah Terpencil

Gubernur Sulsel Prof.Nurdin Abdullah Tegaskan Harus Terpenuhi Kebutuhan Listrik Seluruh Masyarakat di Pulau dan Daerah Terpencil

Makassar, Sulawesi Selatan, ABIM (23/9/2020) – Gubernur Sulawesi Selatan, Prof.Nurdin Abdullah menerima General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Sulsel, Barat dan Tenggara, Ismail Deu dan rombongan di Kantor Gubernur Sulawesi-Selatan, Selasa, 22 September 2020.

Gubernur Sulsel mengaku listrik merupakan salah satu pemicu agar investor tertarik berinvestasi termasuk tentunya tersedianya listrik bagi masyarakat di pulau maupun daerah terpencil.

“Ketersediaan listrik sangat penting. Ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Termasuk masyarakat pulau dan daerah terpencil. Dan salah satu pemicu agar investor tertarik berinvestasi,”ungkapnya.

Ia menyebutkan telah menyiapkan anggaran untuk tarik kabel bawah laut dalam memenuhi kebutuhan listrik dipulau,yang dimulai dari pulau lae-lae.

“Saya sudah siapkan anggaran untuk tarik kabel bawah laut. Jadi kita akan mulai dari Lae-lae,” sebutnya.

Nurdin Abdullah lebih jauh mengaku Sulsel belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, banyak yang ingin berivestasi tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi.

“Kita harus belajar dari pengalaman lalu,banyak yang ingin berivestasi tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi,”pungkasnya.

Mantan bupati bantaeng ini menambahkan saat ini kelistrikan yang dikembangkan juga merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan.

“Saat ini listrik yang dikembangkan adalah pembangkit listrik ramah lingkungan,”tutupnya.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulsel, Barat dan Tenggara, Ismail Deu Menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulsel atas support dalam pengembangan infrastruktur kelistrikan di sulsel.

“Kita menyampaikan terima kasih atas support gubernur untuk infrastruktur kelistrikan. Jadi sudah banyak sekali dibantu oleh pak gubernur sehingga infrastruktur ini berjalan dengan baik dan lancar,” sebutnya.

Ia menjelaskan program kelistrikan untuk dipulau lae-lae akan segera dilakukan termasuk dipulau selayar akan ditambah daya listriknya.

“Pengaliran listrik 24 dengan kabel bawah laut di Pulau Lae-lae akan segera dilakukan,Di Pulau Selayar juga akan akan ditambah daya listriknya dengan energi baru terbarukan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Demikian juga mengenai pembangunan jaringan kelistrikan di daerah CPI dan Kawasan Industri Makassar (KIMA) serta PLTB (bayu) di Jeneponto.”Jelasnya.

Ismail Deu lebih jauh mengaku selama pandemi Covid-19, pertumbuhan penggunaan listrik tumbuh positif, berbeda dengan dengan beberapa daerah lain yang tumbuh negatif.

“Kami saat ini tumbuh 3,7 persen kelistrikannya. Ini juga karena tidak lain karena program Pak Gubernur, ekonomi di Sulsel tetap jalan,”pungkasnya.

Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan, I Putu Riasa Mengatakan menjawab tantangan beban kebutuhan serta memperkuat kelistrikan di Sulsel, khususnya di Makassar. Saat ini, mulai 12 September sudah beroperasi jaringan transmisi Punagaya – Tanjung Bunga.

“Pemenuhan dan penguatan kelistrikan disulsel terus dilakukan diantaranya sudah beroperasi jaringan transmisi Punagaya – Tanjung Bunga.Jaringan ini didukung dengan jumlah menara jaringan 178 tower dan panjang jaringan 118 Kms.Dan bulan Oktober, transmisi kabel tanah dari Tanjung Bunga ke Bontoala dihadirkan. Untuk meningkatkan keandalan kelistrikan dari dalam kota serta sedang membangun transmisi Sungguminasa – Lanna dan perkiraan di awal tahun depan akan operasi. Dan Juga Wotu – Masamba,Jadi dengan demikian kita full support untuk kelistrikan di Sulsel,” ucapnya.

Ia menjelaskan meningkatkan Rasio Elektrifikasi 100 persen di Sulawesi Selatan, PLN terus berkomitmen untuk melistriki seluruh tanah air hingga ke pelosok negeri ditengah pandemi.

“Kami tentunya berkomitmen melistriki seluruh wilayah disulsel termasuk diantaranya Desa Letta terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang menjadi desa yang kini menerima aliran listrik PLN. Penantian 40 Tahun akhirnya bisa nikmati listrik 24 jam.”jelasnya.

I Putu Riasa Menambahkan Kondisi kelistrikan saat ini surplus 400-600 MW.

“Saat ini kondisi listrik kita surplus 400-600 MW.serta akan semakin bertambah dengan akan hadirnya PLTU dan PLTA baru.Hal ini berkat dukungan pak gubernur yang sangat bagus.Dimana Kendala sosial yang terjadi langsung bisa selesai, baik dengan masyarakat atau dengan instansi lain maupun pihak swasta. Beliau selalu menjadi penengah dan mediasi, membuat permasalahan mudah diselesaikan,”pungkasnya.(ABIM)