Jakarta, ABIM (3/11/2020) – Upaya mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul tak boleh surut dan berhenti meski dilanda pandemi Covid-19. Kondisi pandemi dengan segala dampak di setiap sendi kehidupan ini justru menyadarkan semua pihak betapa penting SDM tangguh yang mampu bergerak dengan cara-cara luar biasa dan beradaptasi menghadapi kesulitan sehingga unggul dalam persaingan.
Saat meluncurkan program Merdeka Belajar Episode 6 yang mengangkat tema “Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi” secara virtual, Presiden Joko Widodo memandang bahwa situasi pandemi saat ini justru merupakan momentum tepat untuk memperbaiki ekosistem pendidikan nasional.
“Pandemi harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperbaiki ekosistem pendidikan nasional. Salah satunya perguruan tinggi,” ujarnya sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 3 November 2020.
Kepala Negara berpendapat bahwa di era persaingan saat ini perguruan tinggi perlu merelaksasi kurikulum dari yang sebelumnya bersifat kaku menjadi lebih fleksibel. Perguruan tinggi juga perlu membuka diri terhadap paradigma-paradigma baru dan cara-cara yang lebih responsif serta pendekatan-pendekatan dengan sudut pandang keilmuan yang lebih luas.
Kebijakan mengenai KPI (key performance indicators) dosen, program prioritas perguruan tinggi beserta alokasi anggaran, infrastruktur, hingga berbagai SOP (standard operating procedure) baru juga harus segera dirumuskan.
“Demikian pula halnya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, berbagai standar normalitas baru harus dirumuskan,” imbuh Presiden.
Menyongsong abad digital dewasa ini, Presiden menuturkan bahwa berbagai riset dan pengembangan teknologi di bidang digital sudah semestinya mendapatkan prioritas utama. Beragam perkembangan teknologi digital seperti analisis big data dan artificial intelligence kini dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang.
Inovasi-inovasi dengan memanfaatkan hal tersebut harus dikejar oleh perguruan-perguruan tinggi di Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. Dalam tataran praktis, perkembangan teknologi dan inovasi yang dilahirkan juga diharapkan dapat mendukung pengembangan kemandirian pangan, kemandirian energi, dan pengembangan kewirausahaan UMKM di berbagai sektor.
Perguruan tinggi harus bertransformasi menjadi lebih dinamis. Ciptakan terobosan, bangun iklim kompetisi untuk meningkatkan daya saing, jalin sinergi, jalin kolaborasi dengan BUMN dan industri, talent pool berbasis digital, dan model-model kerja sama lain untuk mengoptimalkan kemampuan serta mendorong prestasi yang lebih baik,” kata Presiden.
Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan tidak terjebak pada pola dan rutinitas biasa. Sebaliknya, perguruan tinggi sebagai ujung tombak lahirnya SDM Indonesia unggul harus mendayagunakan energi dan keberanian untuk melakukan perubahan dengan terus-menerus mengembangkan inovasi melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.(ABIM/BPMI Setpres)