/Perkuat Diplomasi Indonesia di Tajikistan, Menteri Basuki dan Dubes Fadjroel Hadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference

Perkuat Diplomasi Indonesia di Tajikistan, Menteri Basuki dan Dubes Fadjroel Hadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference

Dushambe, Tajikistan, ABIM (14/6/2024)–Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Duta Besar RI untuk Republik Tajikistan dan Republik Kazakhstan Fadjroel Rachman menghadiri International High-Level Conference on the International Decade for Action “Water for Sustainable Development”, 2018-2028 yang dilaksanakan pada tanggal 10-13 Juni 2024 di Dushanbe, Tajikistan.

Dalam momen tersebut, Menteri PUPR dan Dubes RI juga mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa pihak, antara lain, Menteri Industri dan Teknologi Baru Republik Tajikistan Sherali Kabir, Ketua Komite Negara untuk Investasi dan Manajemen Barang Milik Negara (BMN) Republik Tajikistan Sulton Rahimzoda, Menteri Lingkungan, Hutan dan Perubahan Iklim Bangladesh Saber Hossain Chowdhury, Menteri Sumber Daya Air dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir.

Pada pertemuan tersebut, Menteri Basuki menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Tajikistan atas pelaksanaan The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference. Dan juga berterima kasih atas sambutan dan kerja sama yang baik dengan Pemerintah Indonesia. Terlebih, tahun ini merupakan perayaan 30 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia-Tajikistan.

“Selamat atas penyelenggaraan The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference. Pertemuan ini adalah momentum yang baik bagi Indonesia dan Tajikistan untuk memperkuat kerja sama dan membuat kemajuan yang signifikan. Terutama setelah kehadiran Perdana Menteri dan delegasi Tajikistan yang memberikan dampak cukup besar pada World Water Forum ke-10 di Bali, Indonesia,” ujar Menteri Basuki.

Sebagai informasi, pada World Water Forum ke-10 di Bali beberapa waktu yang lalu, Perdana Menteri Rasulzoda telah bertemu Presiden Jokowi untuk menyatukan komitmen dalam meningkatkan kerja sama antar kedua negara.

Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi Tajikistan atas pengalamannya dalam pengembangan dan rehabilitasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Tajikistan memiliki PLTA Nurek dengan kapasitas terpasang lebih dari 3.000 megawatt, yang dapat menghasilkan sekitar 50 persen dari total kebutuhan energi tahunan di Tajikistan. Pemasangan turbin baru selama proyek rehabilitasi, juga meningkatkan manfaat hingga 35 tahun dan meningkatkan kapasitas dari 40 MW menjadi 375 MW.

“Indonesia ingin mencapai net zero carbon dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan, yang dapat dicapai salah satunya melalui pembangunan bendungan PLTA. Hingga tahun 2024, Indonesia telah membangun sekitar 240 bendungan besar, dengan bendungan terbanyak berada di wilayah Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, potensi PLTA di Indonesia berpotensi meningkat hingga 16.027 MW,” jelas Menteri Basuki.

Menteri Basuki mengapresiasi Tajikistan yang telah memiliki roadmap mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, dan telah direalisasikan salah satunya dengan pemanfaatan dan perluasan tenaga air yang besar, yang menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Pada tahun 2020 tenaga air telah menyumbang 98% dari pembangkitan listrik Tajikistan dan mengurangi emisi karbon yang cukup besar.

Pada kesempatan yang sama Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. “Air adalah zat paling dasar bagi manusia. Oleh karena itu konferensi internasional air ini sangat penting untuk merumuskan agenda bersama masyarakat global. Pembangunan tidak boleh hanya memikirkan satu generasi, tapi harus mempertimbangkan nasib seribu generasi”, kata Dubes Fadjroel.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana dan Direktur Operasi I PT Adhi Karya Alloysius Suko, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Adi Umar Dani.(ABIM)