/Danny Pomanto Dengar Keluhan Warga Bone: Harga Anjlok dan Infrastruktur Memprihatinkan

Danny Pomanto Dengar Keluhan Warga Bone: Harga Anjlok dan Infrastruktur Memprihatinkan

Bone, Sulawesi Selatan, ABIM (15/10/2024) – Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Danny Pomanto, melanjutkan kampanye politiknya di Kabupaten Bone dengan mengunjungi masyarakat Kelurahan Palatae, Kecamatan Kahu, pada Selasa (15/10). Sambutan hangat dari warga, yang mayoritas berprofesi sebagai petani, terlihat jelas ketika mereka serentak meneriakkan slogan “Hanya Dia Untuk Bone”.

Dukungan ini memperkuat posisi pasangan Danny-Azhar sebagai pilihan yang istimewa di hati masyarakat Bone. Tanpa membuang waktu, Danny segera memaparkan visi misinya, terutama terkait sektor pertanian—isu yang banyak dikeluhkan oleh warga setempat, seperti harga hasil tani yang terus anjlok.

Dalam kampanyenya, Danny berkomitmen untuk menstabilkan harga hasil pertanian, dengan mengambil inspirasi dari pengalamannya selama tujuh tahun memimpin Kota Makassar. Ia menyebut program Bank Sampah Makassar, yang telah membantu menstabilkan harga sampah yang dipilah masyarakat, sebagai contoh konkret dari kepemimpinannya. “Kami memiliki 1.000 Bank Sampah dan lebih dari 50.000 warga yang hidup dari situ, berkat harga yang adil dan tidak merugikan,” kata Danny.

Selain sektor pertanian, Danny juga menyoroti pentingnya peningkatan kesejahteraan untuk berbagai profesi seperti RT/RW, honorer, penggali kubur, hingga Hafidz Quran. Di Makassar, insentif RT/RW meningkat signifikan dari Rp 75 ribu pada 2014 menjadi Rp 1,2 juta saat ini, dengan rencana peningkatan hingga Rp 2 juta seiring dengan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar.

“PAD Makassar tahun depan diproyeksikan mencapai Rp 2 triliun, dan ini akan langsung berdampak pada kenaikan insentif RT/RW serta honorer. Kepemimpinan harus membawa perubahan nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Selain pertanian, isu infrastruktur juga menjadi perhatian utama. Warga mengeluhkan kondisi jalan di perbatasan kecamatan yang rusak parah. Danny menjawab tantangan ini dengan berjanji untuk melunasi utang pemerintah provinsi sebesar Rp 1,7 triliun sebelum memulai perbaikan infrastruktur. “Kita tidak bisa berbuat banyak jika anggaran defisit. Langkah pertama adalah menyelesaikan utang, baru kita benahi infrastruktur,” tegasnya.

Di akhir kampanye, Danny menutup dengan satu pesan kuat kepada warga Bone: “Pilihma dan tungguma”, mengajak masyarakat untuk mempercayakan masa depan Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinannya.(ABIM)