/Tinjau UKM Furniture, Mendag Dorong UKM Bisa Ekspor

Tinjau UKM Furniture, Mendag Dorong UKM Bisa Ekspor

Sukoharjo, Jawa Tengah, ABIM (3/11/2024) –Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, Kementerian Perdagangan terus mengupayakan peningkatan ekspor furnitur agar semakin merambah pasar global. Hal ini penting dilakukan karena furnitur merupakan salah satu produk ekspor andalan Indonesia. Oleh karena itu, Kemendag terus mendorong UKMBerani InovasiSiap Adaptasi (UKM BISA Ekspor).Mendag Budi menyampaikan hal itu dalam kunjungan kerjanya, Kamis, (31/10) di PT Mulya Abadi Indocarpentry (MA Carpentry), Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.

Turut mendampingi Mendag Budi, yaitu Plt.Sekretaris Jenderal Isy Karim.UKM BISA Ekspor merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong UKM yang berdaya saing, inovatif, dan mampu beradaptasi terhadap permintaan pasar global.

“Dalam mendorong UKM BISA Ekspor, Kemendag terus berupaya mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia di pasar global melalui sejumlah langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi fasilitasi pelaku usaha pada pameran produk bertaraf internasional, pengikutsertaan dalam misi dagang, serta pemanfaatan perjanjian dagang Indonesia dengan negara mitra,”ungkap Mendag Budi.

Selain itu, Mendag Budi menegaskan,Kemendag berkomitmen mendukung UKM furnitur agar terus mempertahankan posisi Indonesia sebagai eksportir furnitur di pasar global.Saat ini, Indonesia merupakan eksportir produk furnitur urutan ke-21 dunia dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 15,93 persen selama periode lima tahun terakhir (2019—2023).

“Oleh karena itu, para pelaku usaha dapat memanfaatkan lebih dari 40 perwakilan perdagangan Kemendag di luar negeri yang bertugas memasarkan produk-produk dalam negeri,”ujarnya Mendag Budi.

Khusus untuk furnitur berbahan rotan, Kemendag akan melakukan pendampingan kepada para pelaku UKM furnitur rotan agar dapat meningkatkan ekspor. “Pendampingan meliputi pembuatan desain dan purwarupa khusus rotan sehingga dapat diterima di pasar global, serta pameran di luar negeri,” tutur Mendag Budi.

Kunjungan Mendag Budi ke PT MA Carpentry bertujuan untuk meninjau dan berdiskusi langsung mengenai perkembangan pelaku usaha furnitur dan mendukung UKM lokal dalam upaya pemerintah meningkatkan ekspor furnitur berkualitas.

Mendag Budi berharap, produkfurnitur tetap membawa ciri khas Indonesia yang dikenal pasar global memiliki keahlian tinggi dalam pembuatan produknya.Produkfurnitur Indonesia akan terus berkembang seiring dengan peningkatan kualitas dan pemenuhan kepatuhan internasional. Diharapkan sektorfurnitur juga akan semakin banyak menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.

Berdasarkan data Statista (Juli, 2024), peluang pasar ekspor produk furnitur global masih cukup menjanjikan. Pendapatan (revenue) pasar furnitur global pada 2024 diproyeksikan mencapai USD 765 juta. Sementara itu, tingkat pertumbuhannya pada 2024–2029 diperkirakan sebesar 3,79 persen per tahun.

Melihat potensi tersebut, Mendag Budi menyatakan, industri lokal seperti PT MA Indocarpentry dapat memegang peran penting dalam memenuhi permintaan global akan produk furnitur berkualitas dengan bahan kayu berkelanjutan dan menjadi bagian dari rantai pasok global.

Mendag Budi berharap, dengan adanya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, produk furnitur Indonesia dapat semakin bersaing di pasar global.“Kami bersama-sama mengedepankan kolaborasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi bisnis dalam mendorong penetrasi produk ekspor Indonesia ke pasar global,”ungkap Mendag Budi.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo Widodo;Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sukoharjo Iwan Setiyono;Komisaris PT MA Indocarpentry Harjito;Direktur PT MA Indocarpentry Arimba Dwi Wijaya;dan perwakilan Himpunan Industri Mebel dan KerajinanIndonesia (HIMKI).

PT MA Carpentry memproduksi furnitur dalam dan luar ruangan seperti meja, kursi, dan lemari yang telah bersertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK);Forest, Law, Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) dari Uni Eropa;dan Forest Stewardship Council (FSC). Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pelaku usaha Indonesia untuk dapat memenuhi standar internasional dan berdaya saing global. PT MA Carpentry telah melayani pasar global dengan pelanggan utama dari Prancis, Taiwan, Jepang, Singapura, Denmark, Finlandia, dan Amerika Serikat.(ABIM)