/Menteri Investasi Rosan Roeslani : Indonesia Butuh Investasi Rp 13.035 Triliun Untuk Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Menteri Investasi Rosan Roeslani : Indonesia Butuh Investasi Rp 13.035 Triliun Untuk Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Jakarta, ABIM (17/1/2025) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan investasi terealisasi hingga Rp 13.035 triliun demi mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 mendatang.

Rosan menjelaskan, investasi merupakan salah satu kontribusi utama dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi mencapai 8%. Dilihat dari struktur pertumbuhan perekonomian, investasi menyumbang kontribusi sebesar 23–24% terhadap pertumbuhan ekonomi, terbesar kedua setelah konsumsi domestik yang menyumbang 53–54% terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Jadi peran dari investasi menjadi peran yang sangat signifikan dalam mencapai pertumbuhan 8% ini. Kami pun diberikan target oleh Bappenas dalam 5 tahun ke depan, dari tahun 2025 sampai 2029 ini diharapkan mendatangkan investasi kurang lebih Rp 13.035 triliun,” ungkap Rosan, saat membuka acara BNIdirect Appreciation Night 2024 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (15/1/2025) malam.

Rosan mengaku angka tersebut merupakan nilai yang besar. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah memerlukan kolaborasi bersama-sama seluruh pihak.

“Angka yang sangat besar yang tentunya hanya bisa kita capai kalau kita bekerja berkolaborasi bersama-sama. Dan tentunya peran BNI dalam perjalanan kita mencapai pertumbuhan ekonomi 8% menjadi sangat-sangat penting,” katanya.

Oleh karenanya, Rosan mengapresiasi peran BNI yang aktif berkontribusi dalam perekonomian, dalam sistem finansial, sistem perbankan, termasuk terhadap usaha kecil dan menengah (UMKM) maupun terhadap korporasi yang berada di Indonesia.

“Harapannya tentunya ini akan lebih terus ditingkatkan. Apalagi ini, program hari ini adalah BNIDirect yang tentunya memberikan kemudahan dan memberikan aksesibilitas yang lebih luas kepada masyarakat di Indonesia,” pungkasnya.(ABIM)