Sorong, ABIM (20/6/2017) — Tak sedikit pun terpancar aroma lelah dari raut wajah Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat memberikan pengarahan kepada para petani, Pejabat Pemkab Sorong dan Pemprov Papua Barat di sela kunjungan kerja di Desa Malawili, Aimas, Sorong, Papua Barat, Selasa (20/6/2017) pagi waktu setempat.
Suaranya tetap lantang, narasinya terstruktur rapih, badannya tetap tegap. Sesekali menggerakkan kedua tangannya untuk mempertegas apa yang diutarakannya tentang visi Kementerian Pertanian yang merupakan implementasi dari poin ketujuh Nawacita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Bahkan, ada kalanya apa yang diutarakan Menteri Amran mengundang gelak tawa ratusan hadirin. “Tuh, sapinya lihat kita, ‘bangunkan aku’,” ujarnya sembari menunjuk ke arah sapi yang sedang duduk di lahan kosong di sekitar lokasi pertemuan.
Pernyataan tersebut diutarakannya untuk memecut semangat petani dan pemerintah daerah (pemda), agar lebih bersemangat membangun Indonesia di sektor agraria dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Padahal, jeda Menteri Amran untuk beristirahat cukup singkat. Ketika tiba di Bandara Domine Eduard Osok Sorong, sekira pukul 08.00 WIT, beliau langsung menggelar rapat evaluasi dan penajaman program bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan beberapa pejabat terkait serta didampingi Kasdam Kodam XVIII/Kasuari Brigjend Purnawan Widi Andaru dan Wakapolda Papua Barat Kombes Petrus Waine, langsung menuju lokasi acara.
Apalagi, agenda sehari sebelumnya di Jakarta, Senin (19/6), juga terbilang padat, meski seluruhnya digelar di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sejak Senin pagi, Menteri Amran menerima tamu di ruang kerjanya. Kemudian, dilanjutkan dengan rapat internal membahas penajaman program. Lalu, peraih gelar Doktor Ilmu Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menggelar buka bersama media sekaligus santunan anak yatim.
Sesaat kemudian, langsung menuju bandara untuk bertolak ke Sorong. Namun, transit dahulu di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Praktis, tiada istirahat dalam waktu yang cukup panjang.
Terlebih setelah memberikan pengarahan di Sorong, Menteri Arman langsung bertolak ke Pelabuhan Waisai Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Selama perjalanan laut, pembantu Presiden Jokowi kelahiran Bone, Sulsel, itu, malah menghabiskan waktunya untuk berdiskusi menyangkut permasalahan-permasalahan pertanian yang ada di Papua Barat.(ABIM)