/Wapres Jusuf Kalla: Iptek Kunci Tegaknya Kembali Kejayaan Islam

Wapres Jusuf Kalla: Iptek Kunci Tegaknya Kembali Kejayaan Islam

Astana, Kazakhstan, ABIM (10/9/2017) – Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam suasana yang damai akan menjamin terwujudnya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Hanya dengan inilah dunia Islam akan meraih kembali kejayaannya dan menunjukkan diri sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi semesta alam.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan hal ini saat menyampaikan pidatonya pada sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam (OKI) I Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Astana, Kazakhstan, Minggu (10/9/2017).

Di masa lalu, kata Wapres, peradaban Islam berkontribusi besar dalam perkembangan peradaban dunia, terutama di bidang iptek.

“Oleh karena itu, kita harus melipatgandakan usaha kita dalam meningkatkan peran Islam di bidang iptek di mana komunitas Muslim memberikan kontribusi dengan melahirkan penemuan-penemuan baru serta inovasi untuk menciptakan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran,” ujarnya.

Wapres juga menilai, tema KTT kali ini, yaitu “Iptek, Inovasi, dan Modernisasi Dunia Islam” sangat tepat dan relevan bagi dunia Islam saat ini.

“Dengan menguasai ketiga hal tersebut, kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan terkini yang bersifat multi dimensi, meliputi kemiskinan, penyakit, ketahanan pangan, energi, dan pangan, dan banyak lagi lainnya,” tegas Wapres.

Wapres kemudian menyampaikan tiga pandangan Indonesia yang penting dalam upaya memajukan iptek dan inovasi.

Pertama, pengembangan iptek dan inovasi harus dimulai sejak dini dengan memasukkannya ke dalam kurikulum dan membangun kultur keduanya di tingkatan pendidikan dasar.

“Sistem pendidikan kita harus diarahkan untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi berkembangnya pikiran yang terbuka, kreatif, dan inovatif di segala bidang,” ujar Wapres.

Kedua, upaya pengarusutamaan iptek dan inovasi harus menjadi kebijakan dan strategi masing-masing negara anggota OKI.

“Anggaran yang memadai juga harus dialokasikan untuk mendukung pengembangan iptek dan inovasi,” jelas Wapres.

Ketiga, negara-negara anggota OKI harus lebih sering berbagi pengalaman dan praktik terbaik (best practices) dalam pengembangan iptek dan inovasi, baik di antara sesama anggota maupun di forum internasional.

Mengakhiri pidatonya, Wapres mengatakan, Indonesia siap untuk menjalin kerja sama di bidang peningkatan kapasitas iptek melalui mekanisme Kerja Sama Selatan-Selatan. Selain itu, lanjutnya, Indonesia terbuka akan berbagai kerja sama dengan negara-negara anggota OKI, terutama di bidang industri strategis. (ABIM/RN/FM, KIP Setwapres).