Jakarta, ABIM (20/4/2018) – Kurang lebih 500 bidan desa dari seluruh Indonesia merayakan Hari Kartini di Kompleks Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 20 April 2018. Mereka diterima oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di halaman Gedung Bina Graha, Jakarta.
Mengenakan pakaian nasional dari berbagai daerah di Indonesia, para bidan desa ini disambut Moeldoko dengan pekik “Salam Juang”. Mantan Panglima TNI tersebut menyatakan apresiasi atas perjuangan dan pengorbanan para bidan desa di seluruh Nusantara. “Hari Kartini ini kita maknai secara kontekstual. Hari ini, perjuangan kita adalah membangun generasi emas masa depan. Forum Bidan Desa ini berkontribusi sangat besar, bersemangat pantang menyerah untuk membantu ibu-ibu yang melahirkan, merawat ibu-ibu hamil di seluruh pelosok tanah air,” kata Moeldoko.
Ia menambahkan, Presiden Jokowi telah menunjukkan komitmennya yang sangat besar untuk menggiatkan upaya pencegahan stunting di seluruh tanah air. “Stunting harus menjadi perhatian kita semua. Pemerintah telah mengerahkan segala upaya untuk mencegah anak-anak kita mengalami gizi buruk, kecerdasan otaknya tidak berkembang,” tambah Moeldoko. Untuk itu, Pemerintah selalu menanti, mengharapkan, peran serta para bidan desa.
Dalam rangka itu pula, Pemerintah mengapresiasi dan mencari jalan keluar untuk memberikan kepastian nasib para bidan desa yang telah berumur lebih 35 tahun untuk menjadi pegawai. Saat ini, aturan yang mengatur mekanisme pengangkatan bidan desa sudah ditandatangani oleh Menko Polhukam Wiranto dan dalam proses di Kementerian PAN-RB dan Kementerian Sekretariat Negara untuk mendapatkan persetujuan dari Presiden Jokowi.
Bidan Desa Indonesia Lilik Dian Eka Sari di hadapan Kepala Staf Kepresidenan mengatakan, terdapat lebih dari 41 ribu bidan desa di seluruh Indonesia, tersebar dari Aceh hingga Papua. “Mereka adalah Kartini kesehatan rakyat desa. Hari ini, mereka merayakan Hari Kartini di Jakarta. Ada yang belum pernah menginjakkan kaki di Jakarta. Turun dari gunung, mengayuh sampan melewati sungai,” ujarnya.
Lilik menambahkan, bidan-bidan desa yang dipimpinnya mengucapkan terima kasih atas upaya Pemerintah mencari jalan keluar, terutama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, sehingga kurang lebih 4.135 bidan desa yang sudah berumur lebih dari 35 tahun dapat tetap melayani kesehatan dan mendapatkan kepastian sebagai calon pegawai negeri sipil yang diakui pemerintah.
“Untuk itu, kami sekaligus ingin menyampaikan permohonan, untuk menjadikan Bapak Moeldoko sebagai Bapak Bidan Desa Indonesia,” kata Lilik.(ABIM)