Makassar, Sulawesi Selatan, ABIM (20/12/2018) – Ketua Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Eka Sastra, mengatakan pengelolaan ekonomi Indonesia selama ini sudah sangat baik. Hal itu menurutnya didapatkan dari laporan anggota Repnas yang mayoritas pengusaha. Serta rinteraksi mereka dengan para investor di daerah.
Menurut Eka, investor dari luar negeri memandang Indonesia adalah negara yang sangat aman untuk berinvestasi. Apalagi kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi sangat positif bagi dunia investasi di Tanah Air.
“Coba lihat data Bank Dunia dan World Report hasil survei mereka menempatkan Indonesia sebagai tujuan investasi terbaik kedua di dunia tahun 2018. Sedangkan untuk peringkat negara terbaik dalam segala aspek, Indonesia dii posisi ke-41 dari ratusan negara loh,” papar Eka.
Tambah Eka, ke depan akan sangat banyak infrastruktur yang selesai dibangun Presiden Jokowi. Khususnya di Indonesia bagian timur dimana kawasan ini mendapat perhatian sangat besar Jokowi. Sehingga Makassar atau Sulsel menjadi lokomotif penggerak ekonomi Indonesia dari timur.
Eka yang juga berasal dari Makassar mengungkapkan rasa bangganya, karena kemandirian masyarakat dan pengusaha Indonesia Timur terus meningkat tiap tahun. UMKM Kota Makassar saja tahun 2018 sudah mencapai 16.492 yang bergerak di berbagai sektor.
Selain itu industri kreatif Makassar dengan mengelaborasikan digital, kata juga kian tumbuh seperti di bidang pembuatan film. Meski sektor kreatif menurutnya harus terus digenjot karena memliki ceruk bisnis yang sangat besar. Hal ini salah satu yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mengakibatkan turunnya angka pengangguran dalam negeri.
“Hal itu sudah bisa kita lihat pada bulan Maret 2018 angka pengangguran Indonesia mencatat rekor terendah sepanjang sejarah,” ujar Eka kepada media saat peresmian Posko Repnas Sulawesi Selatan di Makassar, Kamis (20/12/2018).
Tahun 2019 Ekonomi Cerah
Tantangan yang akan dihadapi ekonomi di 2019 tidak terlalu mengkhawatirkan. Eka meyakini, tantang ekonomi Indonesia masih akan berkutat seputar perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat.
Sementara di dalam negeri sendiri tantangannya ialah kondisi keamanan dan politik. Meski Eka menganggap kondisi negara masih aman jelang pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Terkait permasalahan utang pemerintah yang selama ini dianggap tidak normal, Eka mengatakan persoalan utang pemerintah tidak akan membebani 2019.
Pasalnya, utang selama ini dibelanjakan untuk sesuatu yang produktif dan bersifat penting seperti infrastruktur konektivitas yakni jalan, bandara, telekomunikasi dan pelabuhan. Menurutnya dengan kondisi ekonomi RI saat ini utang pemerintah tahun depan masih sangat mungkin dibayar.
“Rasio utang negara Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) masih dalam tahap wajar yaitu 29% jauh di bawah batas aman 60%,” kata Eka yang juga anggota DPR RI komisi VI.
Lanjutnya utang pemerintah sudah tepat sasaran dan pengelolaan fiskalnya diatur dengan sangat baik dan hati-hati. Ditambah empat tahun terakhir pemerintah selalu taat membayar utang dan belum pernah gagal.
Terakhir apresiasi tinggi disampaikan Eka terhadap penurunan pajak penghasilan bagi UMKM sebesar 0,5 persen dan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sekarang hanya 7 persen. Hal ini menurutnya membuat pengusaha mikro bisa tumbuh dan meloncat menjadi pengusaha yang besar.
“Saatnya pengusaha-pengusaha ini untuk tumbuh dan berkembang, selama periode kepemimpinan Jokowi kami para pengusaha bisa terus berakselerasi dan mandiri,” tuturnya
Eka pun menganggap kepemimpinan Jokowi sudah sangat baik. Sehingga di periode kedua nantinya Indonesia Timur akan semakin tumbuh lebih cepat.
“Saya mengajak saudaraku, masyarakat Makassar dan Sulsel, untuk memilih Jokowi- Ma’ruf Amin sebagai tanda terima kasih dan rasa cinta kita kepada pemimpin yg berkomitmen penuh membangun Indonesia Timur,” tutup Eka. (ABIM)