/Menlu RI Retno Marsudi Tegaskan Peran Perempuan dalam Dunia Internasional

Menlu RI Retno Marsudi Tegaskan Peran Perempuan dalam Dunia Internasional

Tokyo, Jepang, ABIM (25/3/2019) – Menghadiri World Assembly for Women di Jepang, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kembali menegaskan bahwa perempuan berperan sebagai agen perdamaian dan toleransi di dunia.

Acara ini diselenggarakan oleh pemerintah Jepang bekerja sama dengan Women 20, sebuah grup dari G20 yang menyuarakan isu pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender dan pertumbuhan inklusif serta sektor ekonomi internasional.

“Saya sangat percaya, dengan kekuatan peran perempuan dalam mendorong perdamaian. Mari kita bekerja sama dalam mendorong peran perempuan sebagai agen perdamaian dan toleransi,” kata Menlu Retno, Senin 25 Maret 2019.

Menlu Retno juga percaya bahwa perempuan memiliki kualitas dalam memimpin, rasa empati, melindungi, dan solidaritas yang tinggi, sehingga memungkinkan untuk dapat menjadi agen perdamaian yang efektif.

Ia mencontohkan dalam peran Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern yang baru saja menghadapi serangan teror di Christchurch. Langkah-langkah yang diambil Ardern mampu menumbuhkan solidaritas dan menunjukkan perannya sebagai pemimpin.

“Kepemimpinan PM perempuan seperti Jacinda Arden menunjukan bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk berperan dalam berkontribusi terhadap perdamaian,” ujarnya.

Selain itu, penting juga meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan perempuan sebagai negosiator dan mediator. Dalam kaitan ini, Indonesia dan ASEAN akan menyelenggarakan Pelatihan Regional tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan untuk diplomat perempuan dari semua negara ASEAN.

Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk membangun jaringan negosiator dan mediator perdamaian perempuan di Asia Tenggara.

Sebagai menlu Indonesia perempuan pertama dan mewakili negara berpenduduk muslim terbesar, Indonesia dipandang memiliki kredensial yang lengkap dalam memajukan peran perempuan. Keberhasilan Indonesia ini juga sangat sangat dilihat dari komitmen kuat Presiden Joko Widodo dengan menempatkan sejumlah menteri perempuan dengan portofolio yang strategis dalam kabinet kerjanya.(ABIM)