Jakarta, ABIM (3/8) – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri Penganugerahan Gelar Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) Mochamad Basuki Hadimuljono di Gedung II BPPT Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta, Kamis 3/8.
Dalam sambutanya Wapres mengatakan bahwa rekayasa pada akhirnya membuat suatu itu lebih baik, lebih murah dan lebih cepat. “3 hal itu juga merupakan prinsip pokok untuk persaingan, “tuturnya.
Wapres menambahkan jika prinsip tersebut dilaksanakan maka bangsa Indonesia akan lebih baik dalam persaingan. “Apabila 3 hal pokok rekayasa dapat dilaksanakan maka bangsa ini akan bisa lebih baik, bisa lebih bersaing dan juga bisa lebih cepat, ” imbuhnya.
Wapres menilai Basuki, pantas menerima gelar yang di berikan BPPT dan menurutnya yang bersangkutan memiliki kecerdasan luar dan dalam. “Pak Basuki mempunyai kecerdasan di belakang meja dan di lapangan, banyak orang yang hanya pintar di belakang meja atau pintar di lapangan, pa Basuki memiliki keduanya itu dan telah berhasil membuktikan bahwa apa yang dibuatnya itu lebih baik dari sebelumnya lebih cepat dari sebelumnya dan lebih murah daripada sebelumnya, terangnya.
Mengakhiri sambutanya Wapres mengucapkan selamat kepada Basuki dan mengharapkan momen ini dapat memotivasi semangat generasi muda dan BPPT agar lebih kreatif dan semangat lagi dalam mengembangkan inovasi untuk kemajuan bangsa.
Sebelumnya Basuki dalam orasi ilmiahnya yang mengangkat Terobosan dalam Pembangunan Infrastruktur untuk mengejar Ketertinggalan, ia menyebutkan bahwa penempatan infrastruktur dalam posisi sentral kebijakan pembangunan nasional merupakan sebuah keniscayaan dan pilihan yang logis dan strategis, serta merupakan suatu keharusan terutama jika menilik daya saing Indonesia dalam konteks global yang hingga saat kini masih berada pada peringkat ke 41. ” Kita perlu terus meningkatkan daya saing secara konsisten dan sistematis, melalui pelayanan infrastruktur, seperti irigasi, bendungan, jalan dan jembatan, pelabuhan laut, udara sanitasi dan air minum serta perumahan, “terangnya.
Tahun ini, Basuki terpilih mendapat gelar PUK yang ke 11, didasarkan pada Jasa-jasa besarnya dalam memimpin pengembangan inovasi teknologi/kerekayasaan pada Bidang Infrastruktur setelah diputuskan dalam sidang majelis Perekayasa 24 Mei 2017 lalu.
Pemberian gelar PUK dimulai sejak tahun 2007, diberikan kepada mereka yang telah berjasa menghasilkan karya nyata dibidang teknologi/kerekayasaan kepada Negara Indonesia yang berimplikasi kepada peningkatan perekonomian, kesejahteraan masyarakat, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.
Hadir Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Panjaitan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oenar, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud (ABIM/KIP-Setwapres)