Pangkep, Sulawesi Selatan, ABIM (18/11/2017) – Wakil Prsiden (Wapres) Jusuf Kalla mengapresiasi pembangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kakao yang didirikan oleh PT. Mars Symbioscience di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. ” Ekonomi bisa berjalan dengan baik jika ada nilai tambah dan produksi. Salah satu nilai tambah itu adalah penelitian dan hasil dari penelitian tersebut,” ujar Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kakao PT. Mars Symbioscience Indonesia, di Pangkep Cocoa Resort Station, Kelurahan Atang Salo, Kecamatan Ma’ rang, Kabupaten Pangkep, Propinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (18/11).
Wapres berharap dengan dibangunnya pusat penelitian dan pengembangan akan menambah jumlah produksi kakao di Sulawesi Selatan. ” jika sekarang 700 kg/ha, di negara lain 2 ton/ha. Sangat mungkin dengan hasil penelitian meningkat menjadi 1, 5 kali. Pendapatan bisa masuk Rp 9 triliun per tahun ” ujarnya. Wapres menambahkan biaya pembangunan pusat penelitiannya memang tidak besar, hanya sekitar Rp 50 miliar rupiah, tetapi yang terpenting adalah bagaimana hasil dari penelitian bisa memproduksi kakao lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik.
Wapres mengakui sekitar 60 sd 70 persen produksi kakao di Indonesia tumbuh di empat propinsi di Sulawesi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Selawesi Utara dan Sulawesi Barat, selebihnya ada di Jawa dan Sumatera. Bukan hanya kakao, lanjut Wapres, Sulawesi juga memproduksi kopi, udang dan rumput laut, semuanya dilakukan oleh rakyat sendiri. ” Ini memberikan pemerataan dan kemakmuran yang baik buat rakyat, karena lahan-lahannya milik mereka sendiri. Daerah baru tumbuh apabila ada nilai tambah dari masyarakat. Berbeda dengan perkebunan di Sumatera yang dikuasai oleh industri-industri besar” tegas Wapres.
Wapres berharap kalau selama ini produksi kakao kita masih ketiga di dunia maka diharapkan dengan penelitian ini, produksi akan bertambah. ” Kita masih punya kesempatan yang baik, karena kita masih di bawah,” terangnya.
Menutup sambutannya, Wapres juga mengucapkan terima kasih pada pihak Mars yang melakukan kerja sama penelitian dengan Universitas Hasanuddin, Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian RI. Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Mars telah lama mengawal percoklataan di Sulawesi Selatan. Mars, sambung Syahrul memiliki kepedulian bukan hanya kepada petani coklat tetapi juga masyarakat dan bangsa. Syahrul mengatakan coklat minimal mempunyai 12 turunan untuk industri dan ia juga berharap produksi kakao akan semakin berkualitas dan memiliki industri besar.
Maryln Sumbung, Presiden Direktur Mars Symbioscience dalam rilisnya mengatakan, dengan investasi Mars sebesar 4 juta dollar AS atau setara Rp 50 millar, Pusat Penelitian Kakao di Pangkep akan menempati area seluas 95,2 hektar. Di fasilitas ini, Mars berharap dapat lebih jauh mengembangkan genetika kakao yang unggul dan tahan hama, dimana penelitian pertama telah dilakukan di Tarengge tahun 2010. Selama 10 tahun kedepan, Mars ingin memajukan petani dengan memperbaiki produksi dan cara mengelola kebun sehingga dapat meningkatkan produksi kakao yang saat ini menghasilkan kurang dari 1 ton/ha secara global menjadi lebih dari 3 ton/ha (ABIM/MS, KIP-Setwapres).