/Menko Pangan Zulkifli Hasan : Distribusi pupuk di Lampung lancar dan harga turun

Menko Pangan Zulkifli Hasan : Distribusi pupuk di Lampung lancar dan harga turun

Lampung Selatan, Lampung, ABIM (16/11/2025) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa distribusi pupuk subsidi kepada petani di Provinsi Lampung telah berjalan dengan lancar dan harga turun 20 persen.

“Sudah puluhan tahun harga pupuk tidak pernah turun. Sekarang Urea turun dari Rp112.500 menjadi Rp90.000 per sak. NPK dari Rp115.000 menjadi Rp92.000. Ini turunnya 20 persen, ” ujar Zulkifli Hasan pada acara Rembuk Tani di Lampung Selatan, Jumat,14/11/2025.

Ia menyebutkan, penurunan harga pupuk merupakan kebijakan langsung Presiden dan hasil kerja manajemen industri pupuk nasional yang dinilai berhasil memperbaiki tata kelola dan mempercepat distribusi.

Ia mengatakan setelah memastikan langsung ke lapangan dan berdialog dengan petani di Provinsi Lampung salah satunya di Kabupaten Lampung Selatan, distribusi pupuk telah memenuhi kebutuhan produksi pertanian.

Ia mengungkap kebijakan baru terkait pupuk subsidi berhasil menciptakan efisiensi besar bagi negara.

“Perubahan mekanisme dari skema cost plus menjadi market to market mampu menurunkan harga bubuk pupuk hingga 20 persen,” jelasnya.

Ia menegaskan penurunan harga sebesar itu baru terjadi pertama kali dalam sejarah. Efisiensi tersebut, menurutnya, memberi peluang bagi Indonesia membangun satu pabrik pupuk setiap tahun karena nilai penghematan mencapai sekitar Rp8 triliun.

Menko Pangan menyebut kebijakan itu berjalan efektif berkat kinerja para manajer dan direksi yang bekerja dengan integritas. Ia menilai kolaborasi tersebut menghasilkan capaian signifikan di sektor pupuk nasional.

Menko Pangan mengumumkan rencana pembangunan pabrik beras di wilayah itu. Ia menjelaskan pabrik ini akan terintegrasi dengan kawasan tanaman jagung untuk menjaga stabilitas pasokan serta harga pangan.

Letak pabrik yang dekat dengan sentra pertanian dinilai akan menjaga harga tetap stabil. Petani dapat menjual hasil panen dengan akses lebih cepat karena fasilitas produksi berada di sekitar mereka.

Pemerintah juga menargetkan pembangunan tiga sampai empat kampung nelayan. Kampung tersebut akan dilengkapi cold storage, fasilitas pembersihan ikan, serta area pengolahan beras sebagai dukungan bagi nelayan pesisir.

“Dengan adanya fasilitas penyimpanan, nelayan tidak perlu terburu-buru menjual ikan saat harga rendah. Mereka dapat menahan stok hingga harga kembali stabil tanpa menurunkan kualitas hasil tangkapan,” ujarnya.(ABIM)