Jakarta, ABIM (3/7/2017) – Hari pertama masuk kerja setelah libur panjang hari raya Idul Fitri 1438 H Tahun 2017, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung menggelar Halal Bihalal Keluarga Besar Kemenpora di Auditorium Wisma Menpora, Jakarta, Senin (3/7) pagi. Menpora Imam Nahrawi bersama istrinya Shobibah Rohmah dan seluruh pejabat saling berbaur terbawa suasana silaturahmi. Acara semakin menarik dengan menghadirkan Ketua Umum PB NU KH. Said Aqil Siradj untuk memberikan Tausiyah.
Pada sambutanya Menpora menyampaikan mohon maaf lahir dan batin jika selama ini memiliki kesalahan. “Saya secara pribadi mengucapkan mohon maaf lahir batin dan sekarang kita kosong-kosong ya, termasuk kepada keluarga bapak ibu semua di rumah yang selama ini telah mencurahkan ide dan pikiran untuk Kemenpora, hikmah Idul Fitri kita adalah dapat berkumpul dan ingin kembali dengan keluarga,” ucapnya.
Menpora bercerita selama liburan Idul Fitri tahun ini, dirinya mudik ke kampung halamannya di Sidoarjo, Jawa Timur dan Pulau Madura, di tempat lahirnya Pulau Madura, Menpora berusaha melestarikan kebudayaan saat hari raya Idul Fitri yakni membuat ketupat. “Saya gelar perlombaan membuat ketupat di kampung halaman saya untuk melestarikan kebudayaan, kenapa ketupat karena ada filosofinya yakni ajaran dan doktrin untuk membentuk karakter yang baik karena di sana ada kesabaran dan lain sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, silaturahmi ini adalah ajang awal untuk memulai tugas dan program yang tertunda selama liburan. “Silakan lanjutkan tugas dan peran kita agar program kita berjalan baik dan lancar setelah ini kita akan menjadi tuan rumah pertemuan Menpora se-Asean, persiapan mengikuti SEA Games, tuan rumah Asian Games dan lain sebagainya, pergantian pejabat kemarin jangan menjadi penghambat melainkan sebaliknya menjadi motivasi untuk cepat bergerak termasuk dalam penyerapan anggaran,” tegas Menpora.
Sementara itu, KH Said Aqil menyampaikan bahwa silaturahmi adalah salah satu perintah Al-Quran dan bukan bid’ah. “Halal bihalal adalah budaya Islam Nusantara, menyambung kembali sesama kita yang masih ada kerabat dan sesama bangsa, kita harus selalu membangun silaturahmi atas dasar sesama makhluk Allah. Jadi jangan pernah kita untuk memutus silaturahmi dengan sesama,” kata Said Aqil.
“Kata Halal Bihalal sendiri memiliki arti yang sama yakni silaturahmi, kata tersebut dibuat saat jaman perjuangan tahun 1948. Saat itu Presiden Sukarno memanggil KH Abdul Wahab Hasbullah untuk berdiskusi merencanakan menggelar silaturahmi dengan tokoh-tokoh di Indonesia. Dari situlah muncul kata Halal Bihalal. Mari kita maknai silaturahmi ini dengan menambah erat persaudaraan diantara kita,” tambahnya.
Di akhir acara, KH Said Aqil Siradj mendapat kejutan dari Kemenpora karena bertepatan hari ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-64 tahun. Acara ditutup dengan bersalaman dari mulai Menpora hingga seluruh karyawan.(ABIM)