Jakarta, ABIM (21/6/2017) – Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Vietnam ditargetkan mencapai 10 juta dolar AS pada 2018. Hal ini terungkap saat Deputi Perdana Menteri Vietnam-Vuong Dinh Hue melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, pada Jumat, 21 Juli 2017.
Secara khusus Vuong juga menyampaikan bahwa Vietnam saat ini tengah merestrukturisasi sistem perekonomiannya dan melakukan privatisasi beberapa badan usaha milik negara. Pada proses ini, lanjutnya, pemerintah Vietnam membuka peluang investasi dari berbagai negara termasuk Indonesia.
“Saat ini investasi Indonesia ke Vietnam maupun sebaliknya masih sangat terbatas,” ujar Vuong.
Menanggapi hal itu, Wapres menekankan bahwa Indonesia dan Vietnam perlu bekerja sama lebih erat dalam bidang kelautan dan perikanan. Terlebih saat ini, tambahnya, Indonesia sedang gencar menekan penangkapan ikan secara ilegal (illegal, unreported, and unregulated fishing).
“Kerja sama yang baik antara Indonesia dan Vietnam serta negara lain di kawasan akan dapat mewujudkan kawasan perikanan yang baik,” ungkap Wapres.
Selain itu, Wapres juga mengingatkan bahwa kedua negara harus sama-sama memberi perhatian khusus pada industri padat karya.
“Indonesia dan Vietnam perlu kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan untuk mengurangi persaingan di antara sesama negara ASEAN yang hanya akan menguntungkan pembeli dari luar kawasan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Vuong juga menyampaikan rencana kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam ke Indonesia pada Agustus 2017. Ia pun berharap Presiden Jokowi dapat hadir pada pertemuan Organisasi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) November 2017 mendatang di Vietnam. (ABIM/aks/fm-KIP Setwapres)