Jakarta, ABIM (31/10/2017) – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengungkapkan untuk kemajuan suatu bangsa peningkatan mutu pendidikan nasional merupakan salah satu program dalam pembangunan
“Kita memang sekarang ini salah satu program utama ialah meningkatkan mutu pendidikan nasional,” ujarnya saat menerima Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof Dr. ABD. A’LA, UIN Raden Fatah Palembang Prof. Drs. H.M. Sirozi dan UIN Syarif Kasim Riau Prof. Dr. H. Munzir Hitami di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa 31/10.
Lebih lanjut Wapres mengatakan jumlah sarana pendidikan harus diimbangi dengan mutu, seperti jumlah dari SD, SMP, SMA/SMK sampai perguruan tinggi bahkan terasa sudah berlebihan, tiap tahunnya lulusan sarjana mencapai lebih 800.000,-
“Jumlah pendidikan sudah luar biasa banyaknya. Nah ini akhirnya yang di butuhkan ialah bagaimana kita berbicara peningkatan mutu. Karena hanya mutulah yang bisa memajukan bangsa ini,” ucapnya. “Jadi kita sepakat pergerakan untuk peningkatan mutu,” imbuhnya.
Soal keterbatasan jumlah dokter, Wapres menyebutkan penyebaran jumlah dokter yang tidak merata dan lebih banyak terkonsentrasi di kota-kota besar sehingga mengesankan adanya kekurangan tenaga dokter di berbagai daerah.
“Sebenarnya bukan jumlahnya yang kurang namun distribusinya yang tidak merata,” terangnya.
Waprespun memahami niat baik keinginan ketiga rektor tersebut, namun saat ini pemerintah melalui kementerian sedang mengevaluasi pendidikan secara keseluruhan demi peningkatan mutu.
“Memang niat untuk membangun fakultas kedokterkan itu, , niat yang baik tetapi fakultas kedokterkan bukan hanya dipantau oleh universitasnya a atau pendidikannya saja, namun dipantau juga oleh profesinya,” terangnya.
Wapres yang didampingi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir itu, sesekali ia menanyakan kepada pendampinnya untuk memberikan penjelasan teknis seputar penataan perguruan tinggi yang dia lakukan untuk kualitas yang lebih baik.
Sebelumnya, ketiga Rektor Universitas Islam Negeri menyampaikan keinginannya untuk membuat fakultas kedokteran di masing-masing universitas yang ia pimpin.
“Kami ingin membuka fakultas kedokteran dengan karakteristik khusus,” kata Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya ABD. A’LA mengawali pembicaraan sebelum 2 rektor lainnya.
Dalam pertemuan tersebut Staf yang mendampingi Wapres antara lain Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Alwi Hamu, Staf Khusus Wapres Bidang Penaggulangan Kemiskinan dan otonomi Daerah Syahrul Udjud (ABIM/KIP-Setwapres).