Denpasar, Bali, ABIM (23/12/2017) – Hari kelima kunjungan kerja ke enam provinsi, Presiden Joko Widodo melanjutkan perjalanan menuju Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu 23 Desember 2017. Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan berangkat dari Hotel Grand Inna Kuta, tempat menginap selama berada di Bali, pada pukul 09.30 WITA.
Keberangkatan Presiden dan rombongan tersebut sebenarnya lebih cepat dari jadwal semula, ternyata rangkaian mobil presiden tidak langsung menuju Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, namun menuju tempat penjualan kaos khas Bali.
Di tempat tersebut, Presiden dan Ibu Iriana sempat menyapa dan berswafoto dengan pengunjung yang tengah berbelanja. Setelah berada di pusat penjualan kaos tersebut selama 30 menit, Presiden dan rombongan menuju bandara.
Pukul 10.50 WITA, pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan Ibu Iriana dan rombongan lepas landas menuju Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Di Semarang, Presiden akan membagikan sertifikat tanah untuk rakyat di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang. Yang berbeda dari penyerahan sertifikat kali ini adalah penyerahan sertifikat juga dilakukan serentak di empat provinsi lainnya, yaitu Sumatera Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bengkulu dan Sulawesi Tenggara.
Presiden direncanakan akan berdialog dengan empat menteri yang berada di empat provinsi melalui video conference.
Sore harinya, Presiden akan menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-11 Partai Hanura yang dihelat di Lapangan Pantai Marina, Jln. Pantai Marina Raya, Kota Semarang.
Selepas menghadiri acara tersebut, Presiden dan Ibu Iriana akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dan diperkirakan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada petang hari.
Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Semarang, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan WIranto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.(ABIM)