/Wapres Jusuf Kalla: Manfaat dan Keterwakilan Kunci Parpol Raih Simpati Publik

Wapres Jusuf Kalla: Manfaat dan Keterwakilan Kunci Parpol Raih Simpati Publik

Jakarta, ABIM (22/3/2018) – Bila ingin mendapat kepercayaan publik, partai politik harus memberikan manfaat kepada masyarakat. Partai politik juga harus meyakinkan publik akan keterwakilan mereka di parlemen dan pemerintahan.

“Mempunyai manfaat itu artinya tentu orang melihat apa yang dilakukan partai itu dalam dua hal, (yaitu) apa yang dilakukan oleh wakil-wakilnya di DPR dan tentu juga orang-orangnya di pemerintahan, serta apa yang dilakukan oleh partai di masyarakat. Itu yang selalu menjadi ukuran orang memilih partai dan juga bagaimana menjalankan partai itu sebaik-baiknya,” tegas Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menghadiri rapat kerja nasional partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (22/3) malam.

Selain itu, lanjut Wapres, demokratisasi di dalam internal partai politik harus terwujud lebih dulu agar partai mampu menjalankan fungsinya sebagai tiang demokrasi.

“Kalau partai tidak berperilaku demokratis, maka susah juga kita mengatakan bahwa kita pendukung demokrasi. Oleh karena itulah maka partai di bawah tanggung jawab ketua umum, sekjen, dan seluruhnya harus menjalankan organisasi dengan sebaik-baiknya, penuh keterbukaan yang baik,” ujarnya.

Terkait dengan partai Golkar, Wapres mengatakan, partai ini akan dapat kembali meraih simpati publik hanya dengan memperhatikan sepenuh hati apa yang menjadi keinginan mereka.

“Mencintai masyarakatnya, mencintai pemilihnya, melayaninya, mendengarkannya, dan juga tentu melakukan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Suatu partai akan tetap dicintai apabila dia bermanfaat, apabila dia melayani, bukan dilayani,” kata Wapres di forum yang dihadiri para tokoh senior partai Golkar, seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Sutarto, Luhut binsar Panjaitan, Aburizal Bakrie, Idrus Marham, dan Alex Noerdin itu.
Mengakhiri sambutannya pada rakernas yang bertema “Bersih, Bangkit, Maju, dan Menang” itu, Wapres menekankan agar kader partai Golkar baik di parlemen maupun di pemerintahan untuk berlaku bersih dan tidak menyelisihi harapan masyarakat.

“Apabila anggota-anggotanya baik di pemerintahan juga di DPR bertindak bersih, bertindak bijak, dan bertindak sesuai dengan harapan masyarakat, saya yakin itu akan menjadi bagian yang besar daripada sistem demokrasi kita,” pungkasnya. (ABIM/RP/FM, KIP Setwapres)