Jakarta, ABIM (16/11/2025) – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menyatakan program SMK Go Global akan mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menko Muhaimih menjelaskan tenaga kerja terampil lulusan SMA/SMK yang dikirimkan pada Desember akhir tahun ini akan menjadi percontohan sebelum lebih banyak lagi tenaga kerja yang diberangkatkan ke luar negeri.
“Insyaallah dengan perintah dan arahan Presiden, akan ada program akhir tahun (2025) dan program tahun 2026, yang menempatkan lulusan SMK dan SMA yang berminat dengan skill khusus di luar negeri,” kata Menko Muhaimin usai Rapat Tingkat Menteri bersama Menteri P2MI Mukhtarudin di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Menko Muhaimin menyatakan melalui program SMK Go Global para lulusan
SMA/SMK terampil akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak dan terlindungi.
Ia menuturkan peluang pekerjaan bagi para lulusan SMA/SMK untuk bekerja di luar negeri berasal dari sektor yang beragam dengan permintaan yang tinggi.
“Welder, hospitality, caregiver dan lain-lain, untuk bisa bekerja lebih baik dengan gaji yang bagus di luar negeri,” ujarnya sambil menyebut peluang kerja yang banyak tersedia di luar negeri saat ini.
“Termasuk peluang di Jerman, di Turki, juga di Jepang, yang sangat terbuka luas bagi para pekerja dengan skill tertentu yang disiapkan dengan baik,” sambungnya.
Senada dengan itu, Menteri P2MI Mukhtarudin menyatakan siap untuk melaksanakan program SMK Go Global yang dikoordinasikan oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.
Mukhtarudin menjelaskan persiapan eksekusi program ini juga dilakukan sejalan dengan penyusunan desain komprehensif pelindungan pekerja migran Indonesia.
“KP2MI akan siap mengeksekusi, mengkoordinir, dengan beberapa kementerian lain dalam rangka percepatan program-program penempatan pekerja migran dan perlindungan pekerja migran yang ke luar negeri,” ujar dia.
Adapun program yang diinisiasi ini bertujuan untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja SMA/SMK yang belum bekerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini terdapat 1,63 Juta Lulusan SMK menganggur dan tidak berkuliah. Mereka kesulitan mengakses kesempatan kerja tersebut karena belum memiliki skill dan kemampuan bahasa sebagai syarat kerja di luar negeri.
Melalui program SMK Go Global, Pemerintah akan memberikan subsidi pelatihan keterampilan dan bahasa kepada lulusan SMA/SMK agar siap bekerja di luar negeri.
Pelatihan ini juga akan dilakukan dengan memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) yang dimiliki Pemerintah dan BLK Komunitas yang sudah berjalan.(ABIM)










