.
Oleh: Eka Sastra*
.
Di Kota Christchurch, Selandia Baru, seorang pria bersenjata menembaki jamaah di dua masjid yang bersiap ibadah. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan, ini adalah hari paling gelap dalam sejarah negeri itu.
.
Kita semua terkejut. Selama ini Selandia Baru adalah negara yang sering disebut-sebut paling aman sedunia. Negeri indah yang sering menjadi setting pembuatan film itu kini terkoyak oleh kekerasan dan suara senjata.
.
Saya membayangkan mereka yang menjadi korban penembakan di masjid itu. Mereka datang untuk beribadah dan memenuhi panggilan Allah. Mereka datang untuk bermunajat demi semesta yang lebih baik. Tapi, ada seseorang berniat jahat yang membunuh mereka hingga puluhan orang.
.
Duka mereka di Selandia Baru adalah duka kita juga. Kesedihan mereka adalah kesedihan kita juga. Kita dan mereka ibarat satu tubuh yang ketika satu bagian mengalami rasa sakit, maka bagian lain ikut merasakannya.
.
Untuk itu, marilah kita menyampaikan duka cita yang mendalam kepada mereka yang menjadi korban. Kita berharap agar pihak berwenang segera menemukan siapa pun pelakunya.
.
Kita yang berada di Bogor dan Cianjur ikut mengutuk peristiwa itu. Mereka yang tewas itu adalah saudara kita sesama Muslim. Kita dan mereka diikat oleh satu keyakinan yang sama. Kita sama-sama memasrahkan hidup kita pada Allah.
.
Kita mengecam mereka yang melakukan tindak kekerasan itu. Kekerasan tidak mengenal agama. Kekerasan adalah produk dari cara berpikir otoriter dan fasis yang tidak membiarkan adanya perbedaan di sekitar. Musuh kita adalah keangkuhan yang berujung pada menghilangkan nyawa orang lain demi ideologi kekerasan.
.
Kekerasan ini menjadi alarm bagi dunia sosial kita. Saatnya memperkuat kembali solidaritas masyarakat. Jika semua masyarakat bersatu, maka akan membentuk barisan yang bisa menjadi benteng atas berbagai tindakan kekerasan.
.
Kepada saudara Muslim di Selandia Baru, kita kirimkan berbagai doa dan harapan agar mereka bisa bangkit kembali. Kepada seluruh dunia Muslim, kita sampaikan duka kita serta desakan agar peristiwa ini segera diselesaikan.
.
*Penulis adalah anggota Fraksi Golkar DPR RI dari Dapil Kota Bogor dan Cianjur