/MERAWAT MIMPI DI CIANJUR

MERAWAT MIMPI DI CIANJUR

.
Oleh: Eka Sastra*
.
Hari itu, 26 Oktober 2018 menjadi hari bersejarah. Bersama para kerabat di Baraya Eka Sastra Cianjur, kami menghadiri panen raya bersama petani di Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Cianjur. Saya melihat semua tersenyum bahagia melihat bulir padi yang siap panen.
.


Bagi kami, ini bukan sekadar panen biasa. Sebab para petani menerapkan hasil studi banding yang dilakukan di Taiwan.
.
Beberapa bulan sebelumnya, saya mengajak kepala desa dan petani untuk ke Taiwan dengan menggunakan dana pribadi. Kami menyaksikan bagaimana pertanian dikelola dengan teknologi modern.
.
Selama empat bulan, kerabat Baraya mendampingi petani. Target kami adalah bagaimana meningkatkan produktivitas sawah. Kami menerapkan apa yang disebut Prof Sajogyo sebagai “dari teori untuk praktek, dan praktek yang berteori.” Di Taiwan kami belajar teori dan melihat praktik, setelah kami menerapkannya di Cianjur.
.


Teori yang dipelajari di Taiwan coba diterapkan di Cianjur. Tentunya kami melakukan penyesuaian. Petani mendapatkan pembinaan teknis budidaya yang efektif dan efisien dalam meningkatkan produksi padi. Pembinaan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas serta produktifitas padi.
.
Kami baru bisa membantu dalam inovasi penggunaan benih unggul, teknik budidaya padi, dan input produksi yang efektif.
.
Kedepan, secara bertahap kita akan mencoba input inovasi teknologi, sehingga sistem pertanian khususnya untuk tanaman padi di Cianjur semakin modern dan dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan petani.
.
Hasil panen ini luar biasa. Rata-rata bisa meningkat dua kali lipat dari biasanya. Kami bisa mendapatkan padi sampai 12 ton per hektar. Ini adalah hasil kerja keras dan dedikasi banyak pihak, utamanya para petani dan kerabat Baraya Eka Sastra.
.


Makanya, panen raya ini menjadi terasa lebih spesial. Kami masih punyak mimpi yang ingin digapai. Setelah panen padi, kami lalu menerapkan teori untuk jagung. Malah, kami punya obsesi untuk terus mengembangkan Rumah Pangan agar kelak petani bisa saling belajar dan berbagi ilmu untuk produktivitas.
.
Dalam banyak kesempatan, saya selalu katakan bahwa Indonesia negara agraris. Potensi alam kita luar biasa. Harusnya semua potensi itu bisa dikelola menjadi kekuatan yang bisa menyejahterakan semua warganya.
.
Saya ingat kata-kata Bung Karno saat peresmian kampus IPB: “Soal pangan adalah soal hidup matinya satu bangsa.” Saatnya kita berdaulat di bidang pangan.
.
*Penulis adalah anggota Fraksi Golkar DPR RI, dari dapil Kota Bogor dan Cianjur
.
#mariberbuatbaik #barayaekasastra #kotabogor #cianjur #bestcard#ekasastra