Tanggerang Selatan, Banten, ABIM (8/12/2017) – Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditentukan oleh stabilitas politik yang baik, dan stabilitas politik yang baik ditentukan oleh keamanan yang baik pula. Demikian ditegaskan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menutup Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (Silaknas ICMI) 2017 di Auditorium Puspitek, Kawasan Puspiptek Serpong, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Sabtu 9/12. Silaknas ICMI 1917 yang bertema “Memperkokoh Tanggungjawab Bernegara” ini sebelumnya dibuka oleh Presiden Jokowi pada 8 Desember yang lalu di Istana Kepresidenan Bogor.
Menyikapi tema tersebut Wapres berpendapat bahwa apa yang perlu di tanggungjawabkan ialah bagaimana mencapai tujuan bernegara. “Apa tujuan bernegara? Tentu mencapai masyarakat yang adil dan makmur, yang selalu kita maknai sebagai baldatun thoyibun warobun gafur,” katanya.
Untuk mencapai hal itu, lanjutnya, adalah dengan melaksanakan apa yang kita bahas dan rencanakan dalam diskusi-diskusi, seminar maupun pembicaraan-pembicaraan. “Sering saya katakan sekiranya suatu negara makmur karena seminar, karena konferensi, karena pertemuan, kongres, maka Indonesia adalah Negara yang paling makmur untuk itu, karena kitalah termasuk Negara yang paling sering melaksanakan pembicaraan hal-hal seperti itu. Sebenarnya, yang harus kita lakukan tentu ialah melaksanakan apa yang kita bicarakan, itulah yang paling bermakna dalam hidup ini, melaksanakan apa yang kita cita-citakan, apa yang kita sarankan sendiri,” tegasnya.
Ditambahkannya, dalam mencapai tujuan bernegara tentu banyak faktornya ada faktor ekonomi, politik yang harus stabil, ada faktor sosial yang harus aman, ada faktor keamanan yang harus menjaga kita semua dan tentu faktor-faktor lainnya yang mendukung bagaimana kita bekerja dengan baik.
Menurut Wapres, menciptakan stabilitas ekonomi dengan membangun stabilitas politik dan keamanan yang baik merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa. “Itulah yang tentu menjadi bagian daripada tanggung jawab kita, bagaimana memperjelas tanggung jawab kita. ICMI dengan anggota yang tentu bervariasi, ada aparat Negara, ada ilmuan, ada akademisi, ada pengusaha, ada birokrat tentulah masing-masing berbeda tanggung jawabnya satu sama lain. Begitu juga pengusaha mempunyai tanggung jawab. Mungkin karena latar belakang saya dari pengusaha, tentu saya banyak melihat dari sisi itu antara lainya, juga pengalaman sebagai pemerintahan melihat sisi itu juga yang saling berhubungan. Bagaimana menghubungkan semua itu dan apa masalah-masalah kita sehingga kita baru berada di tingkat seperti ini,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Wapres mengingatkan bahwa kita semestinya bersyukur dengan keadaan bangsa seperti ini. Karena, kalau kita bandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang juga berpenduduk muslim yang belum seberuntung Indonesia. ”Mereka ingin belajar dari kita bagaimana menjaga stabilitas itu, bagaimana menjaga keaman itu,” tegasnya.
“Tapi di lain pihak apabila melihat negara lain mulai dari Singapura, Malaysia, Korea, Jepang, Cina kita merasa perlu untuk mencapai lebih baik dari mereka, kenapa ekonomi mereka, stabilitasnya lebih baik dari kita. Jadi banyak hal tentunya yang menjadi bagian pembelajaran karena sebagai orang cendikiawan tentu pembelajaran itu sangat penting untuk kita maklumi,” pesannya.
Kehadiran Wapres mendapatkan apresiasi tersendiri dari Ketua Umum ICMI, Jimly Asshidiqie dan Ketua Panitia Silaknas ICMI 2017, Andi Yuliani Paris yang dalam laporannya menyampaikan ucapan terimaksih atas atensi Presiden dan Wapres yang telah menyempatkan hadir di acara Silakknas ICMI yang di gelar mulai 8 hingga 9 Desember 2017.
“Alhamdullilah acara di buka oleh Presiden dan kini saat penutupan di hadiri oleh Wapres, hal ini menandakan ICMi dipandang sebagai Organisasi yang penting keberadaannya dalam memberikan kontribusi positif untuk kemasalatan bangsa,” kata Andi.
“Mungkin ini yang pertama dalam sejarah ICMI, Silaknasnya di buka di Istana Bogor langsung oleh Presiden dan ditutup pula oleh Wapres. Mudah-mudahan ini bertanda baik kehadiran ICMI semakin dirasakan penting partnershipnya dengan pemerintah. Dan mudah-mudahan ICMI juga makin pandai menempatkan diri secara tepat di era seperti yang kita alami sekarang ini,” pungkas Jimly.
Wapres yang didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi Azyumardi Azra, Wadan Paspampres Brigjen TNI Maruli Simanjuntak dan Kepala Biro Pengamanan Setmilpres Kolonel Pnb Hendrikus Haris Hariyanto (ABIM/KIP-Setwapres).