Jakarta, ABIM (26/4/2018) – Inovasi merupakan modal utama kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu
pemberian penghargaan dan perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) menjadi penting agar
inovasi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Hal ini disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka Peringatan Hari Kekayaan
Intelektual di Istana Wakil Presiden Merdeka Selatan, Jakarta, 26/4.
Wapres mengingatkan bahwa kemajuan suatu bangsa tidak dapat dilepaskan dari inovasi, kreatifitas dan
kerja keras masyarakatnya.
“Tanpa inovasi dan kerja keras, suatu bangsa tidak akan mencapai masyarakat yang maju,” ujar Wapres.
Wapres menambahkan, sejarah dunia mencatat bahwa perkembangan kemajuan selalu dimulai dengan
adanya inovasi dan perkembangan teknologi. Diawali dari Revolusi Industri pertama dan kedua, hingga saat
ini telah memasuki revolusi gelombang keempat yang didukung industri digital, robotik dan otomasi.
“Perkembangan itu semuanya bermodalkan inovasi, kemampuan berpikir dan kemajuan teknologi,”
imbuhnya.
Pemerintah terus berupaya melindungi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) agar masyarakat, akademisi,
peneliti, generasi muda dan semua pihak memiliki semangat untuk berinovasi. Sebab, menurut Wapres,
apabila inovasi tidak mendapat penghargaan dan tidak dilindungi, akan menurunkan semangat masyarakat
untuk berinovasi.
Melalui peringatan hari ini diharapkan generasi muda termotivasi untuk membuat inovasi.
“Peringatan hari kekayaan intelektual ke-18 hari ini mendorong kita untuk menghormati hak atas kekayaan
intelektual. Setiap penemuan, paten harus kita hormati agar masyarakat mempunyai suatu kemauan yang
besar (untuk terus berinovasi),” pesan Wapres.
Wapres berharap melalui perlindungan HAKI, semakin banyak penemuan yang akan dihasilkan masyarakat
Indonesia. Menurutnya, kemajuan suatu negara selalu berkorelasi dengan banyaknya paten yang dimiliki masyarakatnya.
Dengan menjaga (HAKI) dan mendorong penguasaan teknologi maka insya Allah Indonesia juga akan jadi
negara besar, didukung inovasi dan kreativitas generasi muda,” ujar Wapres menutup sambutannya.
Senada dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly mengatakan inovasi dan
kreativitas menjadi kunci keberhasilan dalam pembangunan ekonomi pada era globalisasi saat ini, dan
sangat erat kaitannya dengan sistem kekayaan intelektual.
“Negara-negara yang maju adalah negara-negara yang mampu memanfaatkan kekayaan intelektual
sebagai motor penggerak ekonomi melalui inovasi dan kreativitas,” ucapnya
Yasonna menambahkan, pemerintah Indonesia menempatkan perhatian yang besar terhadap
pengembangan sektor Kekayaan Intelektual karena merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan
dalam perdagangan internasional, dan juga menjadi faktor kunci dalam ekspansi perdagangan.
“Daya saing sebagian besar didorong oleh inovasi dan kreativitas,” terangnya.
Dalam kesempatan itu Wapres menyerahkan penghargaan WIPO Awards for Category of Medal for
Inventors, kepada Raymond Rubianto Tjandrawinata, IP Enterprise Trophy kepada PT PERTAMINA
(Persero) dan Medal for Creativity, kepada Dwiki Dharmawan serta Schoolchildren’s Trophy, kepada
Muhammad Farid Husein.
Peringatan Hari Kekayaan Intelektual sedunia yang ke-18 jatuh setiap tanggal 26 April, mengusung tema
nasional yaitu “Generasi Indonesia yang Inovatif, Kreatif, dan Berkarakter” dan tema dari World Intellectual
Property Organization atau WIPO yakni “Powering Change: Women in Innovation and Creativity”.
Intellectual Property Expo turut menyemarakan peringatan tahun ini dengan harapan lebih dari 2000
pengunjung akan hadir pada gelaran yang dipusatkan di kawasan Monumen Nasional.
Hadir mendampingi Wapres pada acara tersebut diantaranya Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang
Widianto, Plt Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Guntur Iman Nefianto, Tim Ahli Wapres
Sofjan Wanandi. (ABIM/AKS/RN, KIP Setwapres).