/Peran Penting BPOM di Indonesia Africa Forum 2024: Dari Keamanan Pangan Hingga Diplomasi Strategis

Peran Penting BPOM di Indonesia Africa Forum 2024: Dari Keamanan Pangan Hingga Diplomasi Strategis

Bali, ABIM (4/9/2024) – Indonesia-Africa Forum (IAF) II telah sukses diselenggarakan di Bali pada 1–3 September 2024. Forum ini merupakan ajang penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara-negara Afrika, serta memperluas kerja sama ekonomi, perdagangan, kesehatan, dan diplomasi di antara kedua wilayah.

Selama kegiatan berlangsung, setiap sudut jalan di Bali dipenuhi dengan media promosi IAF dalam berbagai ukuran, seolah menyambut dengan meriah para delegasi yang hadir. Lebih dari 1.000 delegasi dari negara-negara Afrika hadir pada forum ini, termasuk pejabat pemerintah, pengusaha, dan tokoh masyarakat. Tujuh kepala negara yang hadir dalam IAF adalah Presiden Republik Liberia Joseph Nyuma Boakai, Sr, Presiden Republik Rwanda Paul Kagame, Presiden Republik Ghana Nana Akufo-Addo, Perdana Menteri Kerajaan Eswatini Russel Mmiso Dlamini, Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmão, Presiden Zanzibar dan Ketua Dewan Revolusi Hussein Ali Mwinyi, serta Wakil Presiden Republik Zimbabwe K.C.D Mohadi.

Forum dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Di penghujung masa jabatannya, Ia mengajak seluruh delegasi yang hadir untuk menciptakan perubahan positif di tengah dunia yang penuh dengan tantangan. “Oleh sebab itu, kita memerlukan arah dan visi baru. Kita memerlukan strategi baru. Kita memerlukan langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang,” ujar Presiden Joko Widodo.

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar hadir dalam forum pertemuan dengan perwakilan dari negara-negara Afrika. BPOM mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa negara peserta, yaitu Sudan, Mozambique, dan Tanzania. Dalam pertemuan tersebut, BPOM membahas berbagai peluang untuk memperkuat kerja sama di bidang pengawasan obat dan makanan. Taruna menyatakan bahwa diskusi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi terciptanya kesepakatan dan inisiatif bersama yang saling menguntungkan.

“Kerja sama antara BPOM dengan Tanzania, Sudan, dan Mozambique akan memberikan efek pengikut dan membuka peluang kerja sama dengan negara Afrika yang lain. Di sisi lain, terjalinnya kerja sama ini membuktikan kalau BPOM dipercaya oleh negara di Afrika untuk memasukkan obat dan makanan ke negara mereka,” papar Taruna Ikrar.

BPOM memanfaatkan momen ini untuk memperkuat kerja sama dengan beberapa regulator negara Afrika melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Tanzania Medicine and Medical Devices Authority (TMDA) dan pertemuan bilateral dengan Kementerian Kesehatan Sudan. Kerja sama salah satunya dilakukan untuk potensi peningkatan akses obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat Tanzania dan Sudan.

Selain itu, BPOM turut memainkan peran penting dalam menjaga keamanan makanan (food security) Presiden RI selama kunjungannya di Bali. Adapun untuk delegasi dari negara lain, pemeriksaan keamanan pangan dilakukan oleh Satuan Tugas Pengamanan (Satgas Pam) VVIP KTT Indonesia-Afrika Forum yang berisikan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

IAF menjadi platform untuk mempromosikan produk dan layanan unggulan Indonesia kepada pasar Afrika, serta sebaliknya. IAF 2024 juga diisi dengan berbagai sesi diskusi panel, pameran dagang, dan pertemuan bisnis yang mempertemukan para pemimpin bisnis dari Indonesia dan Afrika.

Forum ini diharapkan dapat membuka jalan bagi peningkatan investasi dan perdagangan di masa mendatang, serta memperkuat posisi Indonesia dan Afrika dalam peta ekonomi global. Indonesia Africa Forum 2024 ditutup dengan optimisme tinggi dari para peserta, termasuk BPOM, yang siap untuk melanjutkan kolaborasi dan kemitraan yang lebih erat di masa mendatang. (ABIM)